Bisnis.com, JAKARTA – PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) menargetkan penjualan pada 2023 menjadi Rp1,6 triliun dan laba bersih Rp45 miliar, setelah sepanjang tahun 2022 merugi hingga Rp7,43 miliar.
Direktur keuangan Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) Djamarwie mengatakan emiten industri peralatan rumah tangga dan perdagangan besar ini menargetkan pertumbuhan penjualan menjadi Rp1,6 triliun sepanjang 2023.
“Adapun untuk laba kita menargetkan sebesar Rp45 miliar, dari rugi [pada 2022] menjadi laba [pada 2023],” katanya saat paparan publik SCNP di Cileungsi, Rabu (17/5/2023).
Target tersebut, kata Djamarwie, akan ditopang oleh penjualan ekspor sebesar 69 persen dan lokal 31 persen. Penjualan ekspor memang menjadi penopang dominan dari seluruh penjualan SCNP di 2022.
Berdasarkan laporan keuangannya, penjualan ekspor SCNP sepanjang 2022 tercatat sebesar Rp316,93 miliar atau sebesar 99 persen dari total penjualan 2022 yang tercatat sebesar Rp475,94 miliar. Sementara itu, penjualan lokal tercatat hanya sebesar 1 persen atau sekitar Rp159,01 miliar dari total keseluruhan penjualan.
Anjloknya penjualan lokal sepanjang 2022 yang disebabkan oleh kondisi pandemi menyebabkan kerugian SCNP semakin dalam. Tercatat penjualan SCNP sebesar Rp475,94 miliar itu turun 8,98 persen dari penjualan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp522,92 miliar.
Baca Juga
Kemudian beban pokok penjualan juga menurun sebesar 10,51 persen menjadi Rp427,56 miliar dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp477,76 miliar.
Meski SCNP mengaku dapat mengefisiensikan beban pokok penjualan, SCNP justru membukukan pembengkakan rugi bersih sebesar Rp7,43 miliar atau meningkat 26,43 persen dari rugi tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,55 miliar.
Djamarwie mengklaim jika pembengkakan rugi bersih akibat dari penambahan biaya untuk kebutuhan anak usaha PT Selaras Donlim Indonesia serta harga bahan baku yang meningkat salah satunya akibat kurs rupiah.
“Beban turun tapi harga bahan baku naik, bahan baku lumayan naik belum lagi bea masuk juga naik,” jelasnya.
Optimisme SCNP membalikkan rugi bersih menjadi laba Rp45 miliar juga berasal dari penjualan dua produk baru yaitu NIVA yang merupakan alat kesehatan yang mendeteksi kerja jantung dan pembuluh darah serta air purifier yang dimodifikasi dengan air diffuser.
Djamarwie menyampaikan SCNP akan menargetkan penjualan NIVA baik ke pemerintah maupun swasta. Peluang penjualan ke pemerintah disebut lebih besar dibandingkan swasta.
“Targetnya pemerintah yang bisa menjangkau lebih jauh. Misalnya dinas kesehatan yang punya puskesmas. Kira-kira satu dinas kesehatan punya 40 puskesmas, kita menargetkan kesana,” imbuhnya.
Saat ini, SCNP sudah menyiapkan 50 unit NAVI untuk launching pada Mei 2023 serta akan memproduksi 100 unit lagi pada Juni 2023.