Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kode Keras Dirut Blue Bird Borong 100.000 Saham BIRD

Sigit Priawan Djokosoetono belanja lagi saham BIRD pada 5 dan 14 April 2023, setelah sempat melakukan pembelian pada 3-4 April 2023.
Direktur PT Blue Bird Tbk. Sigit Djokosoetono memberikan pemaaran saat jumpa media di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Direktur PT Blue Bird Tbk. Sigit Djokosoetono memberikan pemaaran saat jumpa media di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Blue Bird Tbk. Sigit Priawan Djokosoetono kembali memborong saham emiten taksi biru tersebut dengan nilai pembelian Rp165 juta pada April 2023.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/5/2023), Sigit belanja saham BIRD dalam dua kali transaksi. Pertama, pembelian sebanyak 50.000 saham dengan harga Rp1.700 per saham pada 5 April 2023. Dengan demikian, nilai transkasi pertama ini mencapai Rp85 juta.

Kedua, Sigit membeli 50.000 saham dengan harga yang lebih rendah yakni Rp1.600 per saham pada 13 April 2023. Artinya, transaksi kedua bernilai Rp80 juta. Setelah transaksi, total saham BIRD yang dimiliki Sigit menjadi sebanyak 149.951.300 saham setara 5,993 persen, dari sebelumnya 149.851.300 saham setara 5,989 persen.

“Tujuan transaksi saham adalah investasi dengan status kepemilikan langsung,” kata Sigit dalam keterangannya.

Aksi borong saham BIRD ini terjadi di tengah kinerja BIRD yang ciamik. Laba bersih BIRD melejit 161,46 persen menjadi Rp123,26 miliar pada kuartal I/2023 dibanding periode sama tahun 2022 sebesar Rp47,14 miliar. 

Meningkatnya laba bersih perseroan didorong oleh pendapatan yang juga naik 55,19 persen yoy menjadi Rp1,04 triliun hingga 31 Maret 2023, dibanding kuartal I/2022 yang sebesar Rp673,98 miliar. 

Pendapatan BIRD ditopang oleh segmen taksi yang berkontribusi Rp791,2 miliar dan segmen non-taksi sebesar Rp266,21 miliar. Adapun, pendapatan tersebut dikurang biaya eliminasi Rp11,39 miliar.

Direktur Utama BIRD Sigit Djokosoetono mengatakan peningkatan pendapatan perseroan ditopang oleh segmen layanan taksi tumbuh 54 persen secara year-on-year (yoy) dan menjadi pendapatan terbesar perseroan yang berkontribusi 76 persen terhadap total pendapatan.

Sementara itu pada bisnis segmen rental, bus charter, intercity shuttle, dan lainnya juga mengalami peningkatan sebesar 58 persen secara yoy.

"Perseroan telah banyak melakukan investasi pada sumber daya manusia di bagian operasi dan teknologi yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan operasi. Terdapat adanya integrasi platform antara aplikasi MyBluebird dan aplikasi mitra memberikan pengalaman konsumen yang lebih lancar," ujar Sigit dalam keterangan resmi dikutip Jumat, (28/4/2023).

Hingga akhir Maret 2023, Blue Bird juga telah menambah lebih dari 1.000 unit taksi untuk mendukung operasional dan seluruh layanan mobilitas perseroan, sehingga jumlah total armada menjadi sekitar 22.000 unit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper