Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Emiten Sandiaga Uno (MPMX) Turun 10 Persen pada Kuartal 1/2023

Emiten terafiliasi Sandiaga Uno, PT Mitra Pinasthika Mustik Tbk. (MPMX) catat penurunan laba bersih nyaris 10 persen sepanjang kuartal I/2023.
Mekanik mendemonstrasikan penggunaan produk Honda Injector & Part Cleaner saat peluncurannya di Mitra Pinasthika Mulia Part Centre, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (23/2/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan
Mekanik mendemonstrasikan penggunaan produk Honda Injector & Part Cleaner saat peluncurannya di Mitra Pinasthika Mulia Part Centre, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (23/2/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten terafiliasi Menparekraf Sandiaga Uno, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) mencatatkan penurunan laba bersih nyaris 10 persen sepanjang kuartal I/2023 meskipun pendapatan naik.

Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih emiten konsumer otomotif dan transportasi itu turun 9,98 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp131,07 miliar hingga 31 Maret 2023 dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp145,61 miliar.

Kendati demikian, pendapatan perseroan naik 34,26 persen yoy menjadi Rp3,78 triliun dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp2,81 triliun.

Secara rinci, pendapatan MPMX ditopang oleh segmen segmen distribusi, ritel, dan aftermarket yang berkontribusi Rp3,72 triliun, kemudian segmen asuransi sebesar Rp67,8 miliar. Pendapatan tersebut dikurangi biaya eliminasi Rp2,79 miliar.

Seiring meningkatnya pendapatan, biaya pokok pendapatan bengkak 33,81 persen yoy menjadi Rp3,45 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,57 triliun.

Beban usaha perseroan juga tercatat naik menjadi Rp218,6 miliar pada kuartal I/2023 dibanding periode sama tahun 2022 sebesar Rp178,79 miliar.

Perseroan mencatatkan kenaikan laba bruto 39,10 persen menjadi Rp334,78 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp240,67 miliar.

Berdasarkan neraca, total aset MPMX tumbuh menjadi Rp8,95 triliun hingga 31 Maret 2023 dibanding akhir Desember 2022 sebesar Rp8,88 triliun.

Liabilitas perseroan turun Rp2,63 triliun dibanding posisi akhir 2022 sebesar Rp2,7 triliun. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp6,32 triliun dibanding Desember 2022 sebesar Rp6,18 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper