Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangsa Pasar Sampoerna HMSP Naik saat Penjualan Rokok Nasional Turun

Penjualan HMSP juga turun 5,8 persen menjadi 19,7 miliar batang rokok pada kuartal I/2023 dari 20,9 miliar batang rokok pada kuartal I/2022.
Rokok produksi HM Sampoerna (HMSP)/Istimewa.
Rokok produksi HM Sampoerna (HMSP)/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok grup Philip Morris International, PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), mencatat peningkatan pangsa pasar domestik di tengah menurunnya penjualan rokok dalam negeri pada kuartal I/2023.

Berdasarkan data Philip Morris dikutip Kamis (27/4/2023), pangsa pasar rokok Sampoerna menguat menjadi 28,5 persen pada kuartal I/2023 dari sebelumnya 28,3 persen. Pangsa pasar ini meningkat di tengah penjualan rokok di dalam negeri yang turun 6,5 persen menjadi 69,1 miliar rokok dari 73,9 miliar rokok.

Sementara itu, penjualan emiten berkode HMSP ini tercatat turun 5,8 persen menjadi 19,7 miliar batang rokok pada kuartal I/2023 dari 20,9 miliar batang rokok pada periode sama tahun lalu. 

Pangsa pasar yang meningkat ternyata turut berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. HMSP berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada periode ini.

Berdasarkan laporan keuangan belum diaudit, Kamis (27/4/2023), laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,16 triliun pada per 31 Maret 2023, tumbuh 12,85 persen dibandingkan dengan Rp1,91 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Kinerja tersebut berasal dari penjualan bersih yang turut meningkat 3,07 persen menjadi Rp26,96 triliun per kuartal I/2023 daripada Rp26,16 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Kuartal I/2023, penjualan bersih tersebut naik diiringi beban pokok penjualan yang turut meningkat tipis 0,95 persen menjadi Rp22,1 triliun dari Rp21,9 triliun. Dengan begitu, laba kotor bertumbuh lebih tinggi 13,96 persen menjadi Rp4,85 triliun dibandingkan dengan Rp4,26 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Posisi liabilitas HMSP juga merosot menjadi Rp22,3 triliun per kuartal I/2023 dari Rp26,6 triliun pada akhir tahun lalu. Penurunan terutama pada utang cukai yang turun dari Rp14,37 triliun menjadi Rp10,67 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper