Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Royal Dividen Astra hingga Utang Negara

Ulasan terkait dividen emiten masih menjadi salah satu pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News BisnisIndonesia.id edisi Kamis (27/4/2023).
Ilustrasi-Canva
Ilustrasi-Canva

Bisnis, JAKARTA— Sejumlah emiten grup Astra akan membagikan dividen untuk tahun buku 2022. Jumlah tebaran dividen dari grup Astra tercatat meningkat setiap tahunnya sejak 2020. Bahkan mayoritas tebaran dividen 2022 melampaui masa sebelum pandemi Covid-19.

Ulasan terkait dividen emiten masih menjadi salah satu pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News BisnisIndonesia.id edisi Kamis (27/4/2023). Selain itu, sejumlah kabar menarik lainnya turut tersaji seperti jalan tol hingga utang negara.

1. Royalnya Grup Astra Berbagi Dividen, Lampaui Periode Prapandemi

Emiten-emiten Grup Astra menjadi kelompok emiten yang cukup royal membagikan dividen hampir tiap tahun, tidak terkecuali tahun ini. Bahkan, beberapa emiten grup ini bakal membagikan dividen hingga mencapai rekor, melampaui realisasi sebelum pandemi. 

Beberapa emiten Grup Astra yang akan membagikan dividen adalah PT Astra International Tbk. (ASII), PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), dan PT Astra Graphia Tbk. (ASGR), dan PT United Tractors Tbk. (UNTR). 

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, ASGR menjadi satu-satunya emiten yang besaran dividennya pada 2022 tidak lebih tinggi dari 2019

Melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), para pemegang saham ASII sepakat untuk membagikan dividen senilai Rp640 per saham.

2. Laju Lalu Lintas Tol Trans Sumatera Saat Arus Balik

PT Hutama Karya (Persero) memantau telah terjadi peningkatan arus lalu lintas kendaraan di Jalan Tol Trans Sumatra pada arus balik Lebaran 2023.

EVP Divisi Operasi & Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya Dwi Aryono Bayuaji menjelaskan sejak H-7 Lebaran 2023 atau Sabtu (15/04/2023) hingga H+3 Lebaran 2023 atau Selasa (25/04/2023), Hutama Karya mencatat lonjakan lalu lintas kendaraan yang signifikan, sebanyak lebih dari 2 juta kendaraan telah melintasi ruas-ruas JTTS yang dikelola oleh Hutama Karya.

Dwi menuturkan lonjakan lalu lintas di Jalan Tol Trans Sumatara meningkat 38 persen jika dibandingkan dengan volume lalu lintas normal (VLL) Normal.

Secara spesifik, selama arus balik Lebaran 2023 didapati lonjakan lalu lintas yang cukup tinggi dimana pada H+3 atau Selasa (25/04/2023) terdapat sebanyak total 14.875 kendaraan yang keluar dari Sumatra melalui Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar yang merupakan pintu keluar akhir dari Jalan Tol Trans Sumatera.

"VLL tersebut meningkat sebanyak 29,13 persen jika dibandingkan dengan VLL normal," ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (26/4/2023).

Hingga H+3 Lebaran, Hutama Karya mencatat peningkatan lalu litasn Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sebanyak 75.356 kendaraan, atau lebih tinggi 129 persen dibandingkan dengan VLL normal, Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sebanyak 28.569 kendaraan, atau lebih tinggi 131 persen dibandingkan dengan VLL normal.

3. Simalakama Perpanjangan Pembatasan Angkutan Barang Usai Lebaran

Pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan angkutan barang selama arus balik Lebaran hingga 28 April 2023. Kebijakan ini ditengarai untuk mengendalikan kepadatan, kendati berdampak pada arus ekspor impor. 

Kebijakan ini putuskan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan Korlantas Polri dan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Operasional kendaraan barang dilakukan terhadap lima kategori kendaraan yaitu mobil barang dengan jumlah berat yang diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kg, mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan. 

Kemudian, mobil barang dengan kereta gandengan, dan mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan hasil galian, hasil tambang, dan bahan bangunan.

Adapun pengaturan pembatasan operasional angkutan barang ini diberlakukan pada ruas jalan tol dan non-tol dengan ketentuan waktu pengaturan lalu lintas untuk masa arus mudik.

4. Persaingan BNI vs Bank Mandiri di Ranah Layanan Digital

Dua bank berpelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah melaporkan kinerja moncer layanan digital mereka pada awal tahun atau kuartal I/2023.

BNI misalnya mencatatkan nilai transaksi digital di BNI Mobile Banking sebesar Rp252 triliun per kuartal I/2023, tumbuh 52,7 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).

BNI juga mencatat jumlah transaksi di BNI Mobile Banking tumbuh 52 persen YoY menjadi 193 juta transaksi. Sementara itu, jumlah pengguna layanan digital itu mencapai 14,26 juta atau tumbuh sebesar 24,3 persen YoY.

Selain dengan BNI Mobile Banking, BNI juga mengembangkan layanan digital untuk segmen wholesale yakni BNIDirect. Layanan itu berfungsi menunjang transaksi bisnis nasabah dan debitur non perorangan secara digital.

Pada kuartal I/2023, jumlah pengguna BNIDirect juga tumbuh 32,9 persen YoY menjadi 102 ribu pengguna. Volume transaksi juga tumbuh 27,3 persen YoY menjadi Rp1.583 triliun. Kemudian, jumlah transaksi naik 25,3 persen YoY, mencapai 203 juta transaksi.

5. Utang Pemerintah Maret 2023 Bersandar pada SBN dan Dana Domestik

emerintah menjadikan penawaran surat berharga negara untuk menggali utang dari investor domestik. Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, posisi utang pemerintah pada akhir Maret 2023 mencapai Rp7.879,07 triliun, atau 39,17 persen dari PDB Indonesia. Komposisi utang pemerintah didominasi utang domestik melalui instrumen SBN.

Total utang pemerintah yang diperoleh dari dana domestik mencapai 72,09 persen. Sementara itu secara nominal,   posisi utang pemerintah meningkat Rp17,39 triliun dari posisi pada bulan sebelumnya yang mencapai Rp7.861,68 triliun.

Menurut Kemenkeu utang pemerintah masih berada dalam batas yang aman dan terkendali.  Batas utang yang ditetapkan dalam UU No. 17 /2003 tentang Keuangan Negara adalah sebesar 60 persen dari PDB.

Dijelaskan dalam APBN Kita edisi April 2023 bahwa penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mendorong turunnya jumlah nilai utang pemerintah per akhir Maret 2023.

Berdasarkan instrumen yang digunakan, komposisi utang pemerintah mayoritas berupa Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 89,02 persen. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : BisnisIndonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper