Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Zona Hijau, Saham BBCA, BBRI, ASII & BMRI Laris Manis

Sebanyak 325 saham menguat, 210 saham melemah, dan 201 saham stagnan pada penutupan IHSG hari ini.
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,3 persen ke level 6.910 pada penutupan perdagangan Rabu (26/4/2023). Saham BBCA, BBRI, ASII, dan BMRI paling laris diperdagangkan pada hari ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 1,3 persen atau 88,34 poin ke level 6.910. IHSG bergerak pada rentang 6.821-6.910 sepanjang perdagangan hari ini.

Sebanyak 325 saham menguat, 210 saham melemah, dan 201 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp9.797 triliun.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling laris diperdagangkan berdasarkan nilai transaksi dengan Rp1,7 triliun dari 186,7 juta saham. BBCA ditutup menguat 0,82 persen ke level Rp9.200.

Berikutnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp1,4 triliun dari 273,3 juta saham diperdagangkan. BBRI ditutup menguat 1,52 persen ke level Rp5.052.

Kemudian, PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp1,2 triliun dari 182,9 juta saham diperdagangkan. ASII ditutup menguat 4,28 persen ke level Rp6.700.

Selanjutnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp1,1 triliun dari 207,2 saham diperdagangkan. BMRI ditutup menguat 0,48 persen ke level Rp5.200 pada hari ini.

Sebelumnya Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG rawan mengalami aksi jual di hari pertama perdagangan pasca libur panjang Hari Raya Idul Fitri (26/4/2023). Sentimen negatif juga berasal dari pelemahan signifikan Wall Street pada perdagangan Selasa (25/4/2023).

Sentimen psikologis dari faktor eksternal tersebut berpotensi memicu aksi jual saham-saham rate-sensitive, khususnya bank. Selain itu, volume transaksi kemungkinan berada di bawah rata-rata yang berpotensi menyebabkan peningkatan fluktuasi.

Sementara dari dalam negeri, BI dijadwalkan merilis data Foreign Direct Investment (FDI) di kuartal I/2023. Pasar akan mencermati tendensi investor di Indonesia jelang pemilu serentak di Februari 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper