Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cetak Laba Bersih Rp1 Triliun, Kapan Smartfren (FREN) Bagi Dividen?

PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) mampu membukukan laba pertamanya Rp1,06 triliun. Lalu, apakah Smartfren akan membagikan dividen perdananya?
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) mampu membukukan laba pertamanya Rp1,06 triliun berkat adanya kontribusi pendapatan dari lini usaha baru. Lalu, apakah Smartfren akan membagikan dividen perdananya setelah mencetak laba bersih?

Direktur FREN Gisela Lesmana mengatakan pembagian dividen FREN akan menunggu hasil rapat umum pemegang saham (RUPS). Menurutnya, manajemen FREN akan terus berusaha memaksimalkan shareholder value. 

"Manajemen akan selalu berusaha untuk memaksimalkan share holder value dan berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh pemegang saham kami," kata Gisela, di Jakarta, dikutip Minggu (16/4/2023). 

Menurutnya, laba bersih ini merupakan capaian pertama FREN sehingga unit usaha Grup Sinarmas itu akan mengkaji dan mengevaluasi kinerja agar bisa mempertahankan kinerjanya saat ini.

Berdasarkan laporan keuangan, FREN membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp1,06 triliun setelah pada tahun sebelumnya tercatat kerugian sebesar Rp435,32 miliar. 

Laba ini ditopang oleh pendapatan usaha sebesar Rp11,20 triliun sepanjang 2022. Angka ini meningkat 7,17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp10,45 triliun. 

Pendapatan tersebut terdiri dari lini bisnis jasa telekomunikasi sebesar Rp9,94 triliun dan jasa interkoneksi sebesar Rp322,26 miliar. Sementara lini bisnis lain-lain tercatat sebesar Rp643,68 miliar.

FREN mencatatkan pendapatan keuntungan investasi saham Rp1,64 triliun pada 2022. Nilai itu melesat dari tahun sebelumnya Rp118,73 miliar. Faktor ini membuat laba bersih FREN berbalik naik.

Sebelumnya, Gisela mengatakan lini usaha baru seperti enterprise solutions mulai memberikan kontribusi sehingga dapat mendongkrak pendapatan usaha. Di samping itu pendapatan konvensional seperti segmen data, non-data, dan interkoneksi juga turut mengalami pertumbuhan. 

Dia mengatakan dari sisi EBITDA emiten telekomunikasi grup Sinar Mas tersebut tumbuh hingga 22 persen. Sementara margin EBITDA tercatat hampir mencapai 45 persen pada 2022. Margin EBITDA tersebut meningkat dari 39 persen pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper