Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti, PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) menorehkan kinerja positif sepanjang tahun 2022 dengan mencatatkan laba sebesar Rp175,81 miliar dari sebelumnya rugi pada 2021.
Berdasarkan laporan keuangan, SSIA membukukan total pendapatan Rp3,61 triliun pada 2022, atau naik 53,6 persen dari tahun 2021 sebesar Rp2,35 triliun.
"Peningkatan ini terutama didorong oleh pemulihan yang kuat pada pendapatan konstruksi dan perhotelan, yang meningkat masing-masing sebesar 47,5 persen [Rp790,7 miliar] dan 211,2 persen [Rp403,8 miliar]," tulis manajemen dalam keterangan resmi dikutip Kamis, (6/4/2023).
Sementara itu, pendapatan SSIA di segmen bisnis properti meningkat sekitar 19,7 persen atau Rp102,7 miliar.
Adapun, SSIA mencetak laba bersih mencapai Rp175,8 miliar pada 2022, atau naik Rp187,8 persen dari rugi bersih Rp200,2 miliar pada 2021. Meningkatnya laba tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan 77,1 persen yoy di segmen bisnis perhotelan.
Selama kuartal I/2023, permintaan lahan untuk Karawang dan Subang meningkat signifikan. Perseroan berharap segmen properti tumbuh 50 persen pada akhir 2023. Sementara itu, perseroan akan berkonsentrasi pada pengembangan tanah dan infrastruktur Subang Smartpolitan tahun ini untuk mulai beroperasi pada kuartal III/2024.
Baca Juga
Sebagai informasi, pada 24 Januari 2023, PT Nusa Raya Cipta Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT PP Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, dan PT Subang Sejahtera di bawah PT Jasamarga Akses Patimban (Badan Usaha Jalan Tol/konsorsium) menandatangani Tol Perjanjian Pengusahaan Jalan dengan Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum.
Jalan Tol Akses Patimban diperkirakan akan dibuka pada September 2024. Sementara itu, NRCA memproyeksikan perolehan kontrak baru senilai Rp2,2 triliun pada 2023.
Berdasarkan neraca, total aset SSIA pada 2022 naik 6,93 persen menjadi Rp8,29 triliun, dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp7,75 triliun.
Jumlah liabilitas perseroan naik menjadi Rp4,03 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp3,7 triliun. Sedangkan ekuitas juga naik Rp4,26 pada 2022 dibanding Rp4,05 triliun pada 2021.