Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SVB Bakal Diakuisisi, Saham Bank di Wall Street pun Ikut Meletup

Wall Street kian stabil usai First Citizens BancShares  bakal membeli aset Silicon Valley Bank (SVB) sehingga memantik harga saham-saham bank.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street kian stabil usai First Citizens BancShares  bakal membeli aset Silicon Valley Bank (SVB) sehingga memantik harga saham-saham bank.

Melansir dari Antara, indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 0,6 persen menjadi 32.432,08 poin. Indeks S&P 500 terkerek 0,16 persen berakhir di 3.977,53 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 0,47 persen, menjadi 11.768,84 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi dan keuangan masing-masing terdongkrak 2,1 persen dan 1,4 persen, melampaui yang lainnya. Sementara itu, sektor jasa komunikasi dan teknologi masing-masing turun 1,08 persen dan 0,85 persen, dua kelompok dengan kinerja terburuk.

Sektor perbankan tetap menjadi fokus di Wall Street. Saham JPMorgan Chase & Co naik 2,9 persen dan Bank of America bertambah 5,0 persen. Keduanya berada di antara saham yang memberi S&P 500 dorongan terbesar pada Senin (27/3/2023).

Saham First Citizens BancShares melonjak lebih dari 50 persen pada Senin (27/3/2023), setelah pemberi pinjaman yang berbasis di North Carolina itu mengatakan akan mengakuisisi Silicon Valley Bank, pemberi pinjaman yang berfokus pada teknologi yang gagal awal bulan ini dan memicu gejolak perbankan.

Runtuhnya Silicon Valley Bank dengan cepat, diikuti oleh tekanan lanjutan pada bank-bank regional, membuat pasar mewaspadai bank-bank lain yang berpotensi rentan.

Saham First Republic Bank melonjak 11,8 persen setelah Bloomberg melaporkan otoritas AS sedang mempertimbangkan lebih banyak dukungan untuk bank, yang dapat memberikan lebih banyak waktu bagi First Republic yang kesulitan untuk menopang neraca keuangannya.

Komite Perbankan Senat AS akan mengadakan sidang tentang kegagalan bank pada Selasa.

Namun, saham-saham pertumbuhan terkait teknologi lebih rendah dan menekan Nasdaq berakhir melemah dengan saham Apple turun 1,2 persen.

Saham kripto juga turun setelah Commodity Futures Trading Commission (CFTC) mengatakan bursa kripto Binance dan CEO serta pendirinya Changpeng Zhao telah dituntut oleh CFTC karena mengoperasikan bursa "ilegal" dan program kepatuhan "palsu".

Di antara peraih keuntungan saham lainnya, saham Walt Disney berakhir naik 1,6 persen setelah perusahaan memulai 7.000 PHK yang diumumkan awal tahun ini.

"Masih banyak yang terjadi di sektor keuangan, dan ini sebenarnya kabar baik hari ini," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.

Tapi saham teknologi dan pertumbuhan memiliki "kuartal yang sangat kuat, jadi mungkin ada aksi ambil untung saat kita menuju akhir kuartal."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper