Bisnis.com, JAKARTA - PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan harga awal Rp780-Rp795 per saham.
Dalam prospektusnya, Merdeka Battery Materials akan melepas 11 miliar saham dalam IPO dengan nilai nominal Rp100 per saham atau 10,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor. MBMA memberikan kisaran harga awal Rp780-Rp795 per saham sehingga berpotensi meraih dana IPO Rp8,58 triliun-Rp8,74 triliun.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT Indo Premier Sekuritas dan PT Trimgeha Sekuritas Indonesia Tbk. Penjamin pelaksana emisi efek ditentukan kemudian.
Berikut Perkiraan Jadwal IPO Merdeka Battery Materials
- Masa penawaran awal : 28 Maret-4 April 2023
- Perkiraan tanggal efektif : 11 April 2023
- Perkiraan masa penawaran umum perdana saham : 12-14 April 2023
- Perkiraan tanggal penjatahan : 14 April 2023
- Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik : 17 April 2023
- Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 18 April 2023
PT Merdeka Battery Materials Tbk. (sebelumnya dikenal sebagai PT Hamparan Logistik Nusantara) dengan sumber daya terbesar di dunia dalam hal kandungan nikel di Tambang Nikel Konawe milik SCM (Tambang SCM) menurut Wood Mackenzie.
MBMA menargetkan posisi untuk menjadi salah satu pemain global terdepan yang terintegrasi secara vertikal dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik. Perseroan memiliki berbagai aset signifikan di Sulawesi Tengah dan Tenggara, Indonesia dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.
Setelah Akuisisi Signifikan dan Akuisisi BPI yang dilakukan pada tahun 2022 dan 2023, kegiatan usaha Grup MBM menjadi terintegrasi secara vertikal dengan (i) Tambang SCM yang signifikan secara global; (ii) fasilitas RKEF yang telah beroperasi secara menguntungkan, yaitu Smelter RKEF CSID dan BSID; (iii) Smelter RKEF ZHN (bersama-sama dengan smelter RKEF CSID dan BSID disebut Smelter-Smelter RKEF, dan masing-masing disebut Smelter RKEF) dan Proyek Acid Iron Metal (AIM) I yang sedang dalam pembangunan; dan (iv) rencana untuk pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) dan AIM di masa mendatang.
Baca Juga
Per bulan Januari 2022, Tambang SCM memiliki lebih dari 1,1 miliar bijih DMT, yang mengandung 13,8 juta ton (mt) nikel pada kadar 1,22% Ni dan 1,0 mt kobalt pada kadar 0,08% Co, berdasarkan Konawe Mineral Resource Estimate Update yang disusun oleh AMC Consultants Pty. Ltd.
Grup MBM bermaksud untuk memodifikasi lini produksi tertentu di Smelter-Smelter RKEF eksisting tertentu dan Smelter RKEF ZHN yang akan datang untuk memberikan opsionalitas agar dapat memproduksi nikel matte kadar rendah.
Grup MBM juga berada pada tahapan awal pengembangan konverter di Smelter RKEF ZHN agar dapat menghasilkan nikel matte kadar tinggi (termasuk memproses nikel matte kadar rendah yang akan diproduksi oleh lini produksi Smelter RKEF eksisting menjadi nikel matte kadar tinggi).
Kegiatan operasi industri RKEF yang memproduksi Nickel Pig Iron (NPI) telah dikembangkan dan dibangun oleh grup Tsingshan, yang merupakan salah satu pelopor proses RKEF untuk memproduksi NPI dari sumber bijih nikel laterit.
Selain Tambang SCM dan pengoperasian RKEF, Grup Merdeka Battery Materials memiliki pipeline proyek pertumbuhan masa depan yang kuat untuk memperkuat posisi di sepanjang rantai nilai mineral strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik dan meningkatkan kemampuan produksi Grup MBM.
Proyek pertumbuhan Grup MBM lainnya yang signifikan mencakup proyek HPAL, Proyek AIM dan Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP), serta proyek pendukung lainnya, seperti jalan angkut khusus sekitar 20 km antara batas IUP Tambang SCM ke jalan angkut milik BDM, yang berjarak sekitar 30 km ke Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Grup Merdeka Battery Materials didukung oleh sponsor, yang terdiri dari Grup Provident, Grup Saratoga dan Garibaldi Thohir, yang memiliki riwayat investasi bersama selama bertahun-tahun dengan rekam jejak yang menonjol dalam menarik investor institusi internasional blue chip dan membangun nilai melalui perusahaan bernilai miliaran dolar seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk., (MDKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GoTo).
Keduanya merupakan investasi bersama dari ketiga sponsor Grup MBM, serta PT Adaro Energi Indonesia Tbk. (Adaro), yang merupakan investasi dari Grup Saratoga dan Garibaldi Thohir, dan Grup Tower Bersama, yang merupakan investasi dari Grup Provident dan Grup Saratoga.
Per tanggal 30 September 2022, kapasitas produksi agregat terpasang Merdeka Battery Materials mencapai 38.000 tonne per annum (tpa) Ni 19.038 tpa Ni berdasarkan persentase kepentingan pengendali Perseroan di perusahaan pelaksana proyek yang relevan.
Setelah pembangunan dan/atau komisioning Smelter RKEF ZHN, Tambang SCM dan Proyek AIM I, kapasitas produksi terpasang agregat Grup MBM diperkirakan akan meningkat menjadi total 88.000 tpa Ni/1,2 juta ton per tahun asam (44.088 tpa Ni/960.000 tpa asam berdasarkan persentase kepentingan pengendali Perseroan di perusahaan pelaksana proyek yang relevan).
Kapasitas produksi dari Tambang SCM diharapkan akan mencapai 14,6 juta wet metric tonne (wmt) pada tahun 2024, dengan Proyek AIM I diharapkan akan memulai kegiatan operasi pada pertengahan kedua tahun 2023 dengan kapasitas produksi asam terpasang sebesar 1,2 juta ton per tahun pada tahun 2024.
Meskipun fasilitas Grup Merdeka Battery Materials eksisting memiliki riwayat kegiatan operasi yang terbatas, Grup MBM telah mampu memanfaatkan keunggulan kompetitif struktural untuk memperluas kegiatan usaha secara berkelanjutan dan mempertahankan tingkat kinerja operasi dan keuangan yang tinggi pada saat bersamaan.
Laba Grup Merdeka Battery Materials telah meningkat dari US$17.601 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2021 menjadi US$32,5 juta untuk periode yang sama pada tahun 2022.
EBITDA Adjusted Grup MBM telah meningkat dari US$17.452 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2021 menjadi US$32,7 juta untuk periode yang sama pada tahun 2022. Dalam basis proforma, dengan mempertimbangkan Akuisisi Signifikan seolah-olah telah diselesaikan pada tanggal 1 Januari 2021, EBITDA Adjusted Grup MBM dapat menjadi US$209,7 juta dan US$103,1 juta masing-masing pada tahun 2021 dan untuk periode sebelas bulan yang berakhir pada tanggal 30 November 2022.