Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Beri Sinyal Dovish, Ini Investasi Paling Menarik

Surat Berharga Negara (SBN) disebut menjadi pilihan aset yang paling menarik setelah seiring Federal Reserve atau the Fed memberi sinyal dovish.
Surat Berharga Negara (SBN) disebut menjadi pilihan aset yang paling menarik setelah seiring Federal Reserve atau the Fed memberi sinyal dovish.
Surat Berharga Negara (SBN) disebut menjadi pilihan aset yang paling menarik setelah seiring Federal Reserve atau the Fed memberi sinyal dovish.

Bisnis.com, JAKARTA — Surat Berharga Negara (SBN) disebut menjadi pilihan aset yang paling menarik setelah seiring Federal Reserve atau the Fed memberi sinyal dovish terhadap kebijakan suku bunga. Adapun the Fed memberi sinyal dovish usai menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) 21-22 Maret 2023, The Fed memutuskan untuk mengerek target suku bunga acuan sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen ke kisaran 4,75 – 5 persen dan menjadi level tertinggi sejak Oktober 2007.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan terdapat kecenderungan SBN dengan tenor pendek masih diminati oleh investor dalam jangka pendek. Namun, terdapat pula potensi investor masuk ke SBN dengan tenor menengah-panjang pasca adanya sinyal dovish.

“Apabila kondisi ketidakpastian global mereda dan Fed berpotensi memberi sinyal untuk mulai mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga FFR, maka terdapat potensi bahwa investor akan mempertimbangkan untuk masuk di SBN dengan tenor yang menengah-panjang,” jelas Josua kepada Bisnis, Jumat (24/3/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan pasar SBN cenderung tetap diminati oleh investor asing maupun domestik. Hal ini lantaran Bank Indonesia (BI) yang berpotensi menahan suku bunga sejalan dengan ekspektasi inflasi yang menurun.

Selain itu, rupiah juga diprediksi kian stabil dan didukung oleh kondisi defisit fiskal yang diperkirakan tetap terjaga. Neraca transaksi juga berjalan tetap solid hingga akhir 2023.

Josua mengatakan the Fed mempertimbangkan kondisi sektor perbankan AS pasca runtuhnya Silicon Valley Bank akibat kenaikan suku bunga sejak 2020. Sinyal dovish dari the Fed disebut membuat indeks dolar cenderung mengalami pelemahan terhadap mata uang utama.

“Selain itu, yield UST 10 tahun juga turun hingga ke level 3,4 persen setelah sebelumnya sempat berada di level 3,64 persen sebelum rapat FOMC,” katanya.

Selain itu, pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama dan turunnya yield UST berpotensi menimbulkan penguatan saham-saham berisiko terutama di pasar negara berkembang termasuk Indonesia.

BI juga diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan sejalan dengan ekspektasi penurunan inflasi dan stabilnya nilai tukar rupiah. Perekonomian dan pasar keuangan domestik juga dinilai akan cenderung stabil dan resilient dengan sinyal dovish dari the Fed, dan fundamental Indonesia yang masih solid.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan sinyal dovish dari the Fed membuat aset yang tidak berisiko seperti obligasi kian diminati. Selain itu, longgarnya kebijakan moneter juga dapat membuat aset lainnya seperti emas juga meningkat.

“Aset seperti saham sebenarnya dari sisi valuasi lumayan cenderung turun dalam beberapa bulan terakhir dan dari valuasi menarik,” ujar David kepada Bisnis, Jumat (24/3/2023).

Dia lantas mengatakan pengelolaan aset portofolio bergantung pada profil bisnis masing-masing investor. Adapun secara return, saham memang paling tinggi dengan risiko yang juga tinggi.

David juga menyarankan agar para investor melakukan diversifikasi dalam mengelola asetnya. Diversifikasi dapat dilakukan dengan berinvestasi pada beberapa aset berbeda seperti obligasi, saham, hingga komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper