Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak terangkat hampir 1 persen pada Rabu (15/4/2023) setelah mencapai level terendah dalam 3 bulan seiring dengan pertumbuhan data ekonomi China.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 54 sen atau sekitar 0,7 persen menjadi US$79,99 per barel dan West Texas Intermediate berjangka naik 76 sen atau sekitar 1,1 persen menjadi US$72,09 per barel.
"Investor dan para trader mulai merasa lega sekarang," ujar Kepala Investasi Zaye Capital Markets Naeem Aslam.
Aktivitas perekonomian China naik sepanjang Januari - Februari 2023, ditandai dengan kenaikan output industri sebesar 2,4 persen. Kendati lebih rendah dari polling Reuters sebesar 2,6 persen, capaian ini jauh lebih tinggi dari 1,3 persen pada Desember.
Penjualan ritel China juga melompat 3,5 persen dalam 2 bulan pertama, dibandingkan tahun lalu sebesar 1,8 persen pada Desember.
"Secara keseluruhan, data ini mengonfirmasi indikator terkini, seperti PMI, yang memperlihatkan bahwa virus telah pergi dan menuju ke cepatnya peningkatan ekonomi pada awal tahun," ungkap Kepala Ekonom China Capital Economics Evans-Pritchard.
Sinyal pemulihan dari China juga terlihat dari kenaikan proyeksi OPEC terkait dengan permintaan minyak China pada tahun ini karena pencabutan kebijakan zero covid.
"Pembukaan kembali China mengikuti dicabutnya kebijakan zero covid yang ketat akan menambah momentum terhadap pertumbuhan ekonomi global," seperti dikutip dari laporan OPEC.