Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wahai 59.176 Investor Waskita Beton, Suspensi Saham WSBP Mau Dibuka Nih

PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) memperkirakan suspensi saham dapat dibuka pada pekan depan.
Pabrik PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP)/Dok.WSBP.
Pabrik PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP)/Dok.WSBP.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) memperkirakan suspensi saham dapat dibuka pada pekan depan. Suspensi dapat dibuka setelah adanya perjanjian perwaliamanatan (PWA) dan paparan publik insidentil.

Director of Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakir mengatakan perseroan telah menandatangani PWA mengenai restrukturisasi utang. Selain itu, paparan publik insidentil juga telah digelar pada hari ini, Selasa (15/3/2023).

Setelahnya manajemen WSBP akan segera menyampaikan bukti dokumen dari pelaksanaan kedua peristiwa tersebut kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun setelah penyampaian dokumen suspensi diestimasikan dibuka pekan depan.

“Harapan kami ke depan dari sisi suspensi saham ini dapat dibuka paling tidak di minggu depan kalau kita estimasikan,” ujar Asep dalam paparan publik insidentil, Selasa (15/3/2023).

Dia mengatakan total utang yang direstrukturisasi mencapai Rp8,8 triliun. Dalam utang tersebut terdapat utang obligasi sebanyak Rp2 triliun, utang vendor Rp2,2 triliun, dan sisanya merupakan utang bank.

Dalam kesempatan yang sama VP Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto memaparkan skema restrukturisasi utang dari perseroan.

Pertama untuk utang perbankan akan masuk dalam skema Tranche A Long Term Loan (LTL). Dalam skema ini para perbankan yang menyetujui proposal perdamaian utangnya akan diselesaikan dengan tenor 17 tahun.

Skema pembayaran bunga kemudian akan menggunakan bullet payment yang berarti kreditur perbankan akan dibayar secara bertahap. 

Bunga akan dibayarkan sebesar 2 persen pada tahun pertama sampai tahun kesembilan. Kemudian untuk tahun 10 sampai 13 memiliki bunga sebesar 3 persen, dan tahun ke-14 dan 17 bunga sebesar 4 persen.

Berikutnya skema pembayaran utang kepada vendor atau supplier menggunakan skema Tranche B - CFADS (Cash Available For Debt Services). Sebanyak 35 persen kewajiban kepada vendor akan diselesaikan melalui ketersediaan dari kas WSBP.

“Pembayarannya akan dilakukan setiap 6 bulan selama 5 tahun ke depan dan akan mulai 25 Maret 2023,” ujar Fandy.

Kemudian sisa kewajiban akan diselesaikan dengan skema Tranche D - konversi ke ekuitas. Sebesar 65 persen kewajiban utang akan diselesaikan melalui konversi utang menjadi saham biasa.

Setelah suspensi saham dibuka, manajemen ESBP akan melakukan perhitungan VWAP (Volume Weighted Average Price) selama 45 hari. Setelahnya akan diakhiri dengan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk menentukan berapa nilai saham yang akan diterima masing-masing vendor.

“Akhir Juni 2023 kami harapkan semua sudah dapat selesai,” tuturnya.

Terakhir WSBP akan melakukan pembayaran kepada kreditur pemegang obligasi dan finansial lain dengan dua skema, yakni Tranche B - CFADS dan Tranche C - Obligasi Wajib Konversi (OWK).

Skema Tranche B menggunakan skema CFADS dengan 15 persen dari total obligasi terutang akan dibayar pada tahun kelima dan keenam sejak 20 September 2022. Dalam skema tersebut juga terdapat grace period yang berarti selama empat tahun akan ada bunga pembayaran 2 persen yang dibayar setiap 6 bulan.

“Pada 25 Maret 2023, WSBP akan melakukan pembayaran atas bunga pertama yaitu 2 persen dari 15 persen porsi obligasi,” jelasnya.

Kemudian 85 persen sisa obligasi terutang akan diselesaikan dengan cara konversi dari obligasi dan pinjaman menjadi OWK. Skema ini dapat dilakukan pada tahun ke-10 sejak diterbitkan. Nilai saham nantinya akan menggunakan VWAP 45 hari dan bersifat tanpa bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper