Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan masih terdapat sejumlah risiko yang mempengaruhi laju inflasi Indonesia ke depan.
Perry menyampaikan tingkat inflasi pada semester pertama 2023 diperkirakan masih mencapai level di atas 5 persen, karenanya dibutuhkan langkah segera untuk menurunkan laju inflasi.
“Inflasi InsyaAllah di paruh kedua bisa dibawah 4 persen, tapi di semester pertama ini masih di atas 5 persen, sehingga kita harus bekerja keras untuk segera menurunkan inflasi, khususnya inflasi pangan,” katanya dalam acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, Minggu (5/3/2023).
Perry mengatakan inflasi komponen inti masih berpotensi meningkat sejalan dengan permintaan masyarakat yang menguat yang akan mendorong peningkatan harga kebutuhan pokok.
Kemudian, dia melanjutkan tekanan inflasi pada komponen pangan atau harga bergejolak (volatile food) juga masih perlu diwaspadai, terutama menjelang periode Ramadan dan Idulfitri pada tahun ini.
“Bulan lalu beras naik dimana-mana, ada berasnya, kok bisa tiba-tiba menghilang. Minyak goreng termasuk beberapa yang harus kita kendalikan karena kita sebentar lagi memasuki bulan Ramadan dan Idulfitri,” jelas Perry.
Baca Juga
Selain itu, inflasi pada harga yang diatur pemerintah atau administered prices menurutnya juga masih diperlukan langkah pengendalian, terutama pada tarif angkutan udara.
“Apalagi tahun ini wisata sudah mulai bergerak. Kemarin saya baru dari Wakatobi dan Raja Ampat, tiket angkutan udara mahalnya mahal banget ya, itu tentu saja menjadi masalah nasional yang perlu kita atasi bersama,” tutur Perry.
Selain momentum Ramadan dan Idulfitri, Perry menambahkan Indonesia juga harus mewaspadai terjadinya el nino. Dengan demikian, diperlukan sinergi baik oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk secara bersama melakukan langkah pengendalian inflasi.
“Oleh karena itu, the game is not over, mari kita terus waspada dan bersinergi mengendalikan inflasi khususnya pangan bergejolak dan harga yang diatur pemerintah,” kata dia.