Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup di Zona Merah, Saham CMRY hingga BRIS Ambles

IHSG ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini dengan turun 00,3 persen ke level 6.854. Saham CMRY hingga BRIS tercatat ambles lebih dari 5 persen.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,03 persen atau 1,79 poin ke level 6.854 pada perdagangan Senin (27/2/2023). Saham produsen susu Cimory, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY) dan Bank Syariah Indonesia (BRIS) ambles dan memimpin top losers pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 200 saham menguat, 318 saham melemah, dan 201 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.819-6.871. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp9.527 triliun.

Sebanyak 7 indeks sektoral dari total 11 indeks sektoral ditutup melemah hari ini. Indeks sektoral kesehatan atau IDXHEALTH menjadi indeks dengan penurunan terdalam hari ini, yakni 2,18 persen. Penurunan ini disusul oleh IDXINFRA 1,43 persen, dan IDXTRANS 1,39 persen.

Saham KLBF yang merupakan saham dengan bobot terbesar di IDXHEALTH ditutup melemah 4,41 persen ke level 2.170. Begitu juga dengan saham MIKA yang turun 3,61 persen ke level 2.940.

Sementara itu, saham dengan penurunan terdalam hari ini adalah saham CMRY yang turun 6,95 persen ke level 4.420, disusul saham PADA 6,82 persen ke 123, dan saham BRIS anjlok 6,75 persen ke 1.520. Ketiga saham tersebut merupakan saham-saham dengan penurunan di atas 5 persen hari ini.

Sebelumnya, Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak fluktuatif di kisaran MA20 dengan MA50 di 6.830-6.900 di pekan ini.

Sejumlah emiten blue chip dijadwalkan merilis kinerja keuangan di pekan ini, termasuk TOWR, TINS, ASII, UNTR dan JPFA. Pelaku pasar juga mengantisipasi data inflasi dan indeks manufaktur Indonesia di Februari 2023.

Dari eksternal, sentimen datang dari indeks-indeks Wall Street yang melanjutkan pelemahannya di Jumat (24/2/2023).

Selain itu, U.S. PCE Price Index naik ke 5,4 persen yoy di Januari 2023 dari 5,3 persen yoy di Desember 2022 dan Michigan Consumer Sentiment naik ke 67 di Februari 2023 dari 64,9 di Januari 2023.

Data-data tersebut memperkuat indikasi bahwa konsumsi di AS masih cukup kuat, sehingga membuka peluang The Fed untuk kembali menaikan sukubunga acuan beberapa kali lagi di 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper