Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Lalu Wall Street Tergelincir, Cek Dampaknya ke IHSG Hari Ini

Indeks-indeks utama Wall Street turun tajam pada akhir perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (24/2/2023). IHSG ikut terdampak?
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks-indeks utama Wall Street turun tajam pada akhir perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (24/2/2023), karena investor bersiap untuk kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari The Fed. Apakah akan berdampak ke IHSG?

Mengutip Antara, indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 336,99 poin atau 1,02 persen ke 32.816,92 poin. Indeks S&P 500 merosot 42,28 poin atau 1,05 persen, menjadi berakhir di 3.970,04. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 195,46 poin atau 1,69 persen, menjadi ditutup di 11.394,94 .

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat, teknologi, dan konsumer non-primer mengalami penurunan terbesar. Sektor jasa komunikasi turun 1,4 persen mencatat kerugian keenam berturut-turut, penurunan terburuk sejak penurunan enam sesi serupa pada Agustus.

Untuk indeks saham-saham unggulan Dow Jones Industrial Average, penurunan 3,0 persen adalah penurunan mingguan terbesar sejak September. Itu juga merupakan penurunan mingguan keempat berturut-turut Dow, penurunan beruntun terpanjang selama hampir 10 bulan.

Indeks S&P 500 dan Komposit Nasdaq juga mencatat penurunan mingguan masing-masing 2,7 persen dan 3,3 persen. Setelah Januari yang kuat, pasar saham telah mundur bulan ini karena banyaknya data ekonomi yang memperkuat kekhawatiran bahwa bank sentral AS mungkin harus mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Data pada Jumat (24/2/2023) menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), pengukur inflasi pilihan Fed, melonjak 0,6 persen bulan lalu setelah naik hanya 0,2 persen pada Desember. Pengeluaran konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, melonjak 1,8 persen bulan lalu, melebihi perkiraan kenaikan 1,3 persen.

Jason Pride, kepala investasi kekayaan pribadi di Glenmede, mengatakan siklus pasar sebelumnya telah menyaksikan reaksi tertunda serupa oleh pasar terhadap kenaikan suku bunga dan rilis data, yang membantu menjelaskan pola perdagangan yang fluktuatif karena investor perlahan menyesuaikan diri.

"Pasar ini belum menyadari kemungkinan resesi yang kami pikir adalah kenyataan," katanya sebagaimana dikutip Antara, mencatat kenaikan suku bunga di masa lalu biasanya memakan waktu antara enam hingga 18 bulan sebelum efeknya sepenuhnya masuk ke dalam perekonomian.

"Kami tidak berpikir (resesi) sudah pasti, tetapi ada kemungkinan yang lebih tinggi daripada yang ditanamkan pasar dalam proses pemikirannya," paparnya.

Di sisi lain, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan penguatan IHSG ditopang rilis laporan keuangan disebabkan oleh harapan investor bahwa pendapatan yang solid akan diikuti dengan pembagian dividen yang optimal. Meski demikian, pergerakan pasar saham saat ini masih dibayangi oleh arah kebijakan The Fed.

“Namun, beberapa saham perusahaan small cap tampaknya masih tetap eksis dan masih memiliki performance harga saham yang lebih baik dari indeks IDX Value 30 ataupun IHSG,” kata dia.

IHSG tercatat parkir di 6.856,58 pada penutupan perdagangan Jumat (24/2/2023). Posisi tersebut merefleksikan kenaikan 0,08 persen secara year to date (YtD) dari posisi penutupan akhir 2022 yakni 6.850,62. Sementara itu, IDX Value 30 justru terkoreksi 3,91 persen sepanjang 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper