Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup melemah di tengah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (30/7/2025). Kendati demikian, saham DSNG, INKP, HEAL dan SCMA masih menguat di tengah penurunan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini ditutup turun 0,96% ke 510,25. Tercatat, sebanyak 6 saham menguat, 18 saham turun, dan 3 saham stagnan.
Di tengah penurunan Indeks Bisnis, saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) melonjak sebesar 12,73% menuju level Rp1.240 per saham. Posisi tersebut diikuti oleh saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang meningkat 5,17% menjadi Rp7.125 per saham.
Saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) juga meningkat 1,28% ke Rp1.585, lalu saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) menyusul dengan kenaikan harga sebesar 1,05% menjadi Rp193 per saham.
Di sisi lain, saham yang menurun dipimpin oleh PT Indosat Tbk. (ISAT) dengan koreksi 4,85% menjadi Rp2.160, dan saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) turun 4,39% ke Rp2.180 per saham.
IHSG sendiri ditutup menurun sebesar 0,89% atau 68,02 poin menuju posisi 7.549,89. Sepanjang hari ini, indeks komposit dibuka pada level 7.642,25 dan sempat menyentuh level tertingginya di 7.667,56.
Baca Juga
Tercatat, 297 saham meningkat, 335 saham turun, dan 324 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp13.587 triliun.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan sempat ditutup melemah 0,72% ke level 7562.80 pada sesi pertama perdagangan hari ini.
Secara teknikal, indikator MACD menunjukkan tanda pelemahan melalui penyempitan positive slope. Selain itu, MACD juga telah berada di area overbought, memperkuat sinyal potensi koreksi jangka pendek.
“Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas dalam rentang 7.550-7.575 pada sesi kedua perdagangan hari ini,” ujar Valdy.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
