Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UNTR Catat Kenaikan Penjualan Alat berat di Awal Tahun, Cek Rekomendasinya

PT United Tractors Tbk. (UNTR) catatkan kenaikan penjualan alat berat 29,43 persen di awal tahun ini. Cek rekomendasi sahamnya.
Alat berat merek Komatsu United Tractors (UNTR). Istimewa
Alat berat merek Komatsu United Tractors (UNTR). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan alat berat PT United Tractors Tbk. (UNTR) kembali bertumbuh pada awal tahun. UNTR melaporkan penjualan alat berat merek Komatsu sebanyak 686 unit per Januari 2023, naik 29,43 persen dibandingkan dengan periode yang sama Januari 2022 sebanyak 530 unit.

Berdasarkan laporan bulanan UNTR pada Januari 2023, penjualan Komatsu berjumlah 686 unit, naik dari realisasi penjualan Januari 2022 yang mencapai 530 unit.

Penjualan ke sektor pertambangan mendominasi dengan porsi kontribusi terbesar hingga 70 persen. Kemudian, disusul sektor kehutanan 13 persen, konstruksi 11 persen, dan agrobisnis 6 persen. Adapun pangsa pasar Komatsu secara year to date per Januari berada di angka 35 persen.

Dari segmen produksi batu bara, UNTR melalui Pamapersada Nusantara (PAMA) telah memproduksi 8,6 juta ton pada bulan pertama 2023. Realisasi tersebut lebih tinggi daripada produksi Januari 2022 yang hanya mencapai 7,3 juta ton.

Penjualan batu bara UNTR melalui Tuah Turangga Agung pada Januari 2023 mencapai 995.000 ton, melesat dari Januari 2022 sejumlah 402.000 ton.

Untuk komoditas emas, UNTR melaporkan Agincourt Resources menjual 19.000 ons emas selama Januari 2023. Volume ini turun dibandingkan dengan Januari 2022 mencapai 25.000 ons.

Melihat kinerja operasional tersebut, Tim Analis Indo Premier Sekuritas menyebutkan tetap mempertahankan proyeksi untuk 2023 -2024 dan target harga berbasis (SOTP) di level Rp29.700.

“Rekomendasi Buy ditegaskan kembali dengan valuasi menarik EV/EBITDA sebesar 1,9 kali [diskon 57 persen rata-rata 10 tahun],” tulis Tim Indo Premier Sekuritas dalam riset, Senin (27/2/2023).

Valuasi tersebut telah memperhitungkan prospek pendapatan pada 2023 yang lebih lemah seiring harga batu bara yang kembali.

“Menurut Analis Indo Premier, risiko UNTR adalah harga batu bara yang melemah serta permintaan alat berat yang melambat,” tambah analis.

Pada penutupan perdagangan Senin (27/2/2023), harga saham UNTR terpantau menguat 0,90 persen atau 225 poin ke Rp25.175. Jika dilihat secara year to date (ytd), harga sahamnya masih tercatat melemah 3,45 persen. Namun, dalam setahun (yoy) harga sahamnya naik 13,53 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper