Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

IHSG Dibuka Menguat Setelah Risalah FOMC, Saham ADRO, TLKM, dan BBRI Melesat Awal Pembukaan

IHSG dibuka menguat hari ini setelah rilis risalah rapat FOMC. Adapun saham ADRO, TLKM, dan BBRI Melesat pada Awal Pembukaan.
Annisa Kurniasari Saumi
Annisa Kurniasari Saumi - Bisnis.com 23 Februari 2023  |  09:22 WIB
IHSG Dibuka Menguat Setelah Risalah FOMC, Saham ADRO, TLKM, dan BBRI Melesat Awal Pembukaan
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat setelah rilis risalah rapat FOMC pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (23/2/2023). Seiring dengan penguatan tersebut, Saham ADRO, TLKM, dan BBRI melesat pada awal pembukaan.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka di posisi 6.810,10 dan melesat ke posisi tertinggi 6.830,96 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 177 saham menguat, 79 saham melemah, dan 285 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau naik menjadi Rp9.458 triliun.

Saham FMII terpantau melesat 11,65 persen ke Rp575. Kemudian disusul HRTA dan BEEF yang naik masing-masing 11,54 persen dan 9,38 persen.

Dari jajaran big caps, ADRO menguat 1,40 persen, TLKM 1,04 persen, dan BBRI menyusul dengan kenaikan 0,63 persen.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG masih rawan pelemahan hari ini, Kamis (23/2/2023).

"Akan tetapi, potensi pelemahan diperkirakan lebih terbatas, mengingat terdapat sinyal oversold pada Stochastic RSI dan tidak ada kenaikan volume signifikan yang mendukung pelemahan signifikan kemarin," tutur Valdy dalam risetnya, Kamis (23/2/2023).

IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang 6.780-6.840 hari ini.

Petunjuk The Fed dalam risalah FOMC nampaknya cukup jelas mengindikasikan bahwa kenaikan The Fed Rate masih jauh dari berakhir. Karena target inflasi The Fed masih jauh dan inflasi diperkirakan persistent didukung kondisi ketenagakerjaan yang kuat di AS.

Dampak jangka pendek diperkirakan memicu pelemahan lanjutan pada nilai tukar Rupiah ke kisaran Rp15.250-Rp15.300 per dolar Amerika Serikat.

Dengan demikian, peluang buy on support memanfaatkan potensi rebound pada saham-saham defensif, seperti INDF, UNVR, JPFA dan AALI dapat diperhatikan hari ini. Saham lain yang dapat diperhatikan adalah ASII, MAPI dan INCO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

IHSG adro fomc inco
Editor : Ibad Durrohman

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top