Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,31 persen ke level 6.873,40 pada perdagangan Selasa (21/2/2023). Pelemahan IHSG berlanjut di tengah antisipasi investor pada risalah rapat The Fed pekan ini.
Berdasarkan data RTI pukul 15.01 WIB, IHSG melemah 21,31 poin dan sempat mencapai level tertinggi di 6.923m67 dan terendah di 6.870,91 sepanjang sesi. Sebanyak 210 saham menguat, 294 saham melemah, dan 221 saham di posisi yang sama dengan penutupan kemarin.
Penurunan IHSG terutama disebabkan oleh melemahnya saham-saham di sektor energi. Sektor ini menutup perdagangan dengan koreksi sebesar 0,87 persen. Kemudian sektor finansial menyusul dengan pelemahan 0,70 persen dan industrial turun 0,48 persen.
Beberapa sektor yang menguat pada penutupan perdagangan adalah transportasi yang melesat 2,31 persen, sektor industri dasar naik 0,69 persen, dan sektor konsumer cyclical naik 0,32 persen.melemah 0,59 persen dan industri turun 0,82 persen
Di tengah pelemahan IHSG, saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII) menjadi pemimpin top gainer dengan kenaikan 24,70 persen sehingga parkir di Rp414 per saham. Kemudian disusul HDFA yang naik 23,70 persen dan JAST menguat 21,65 persen.
Sementara itu, PT Makmur Berkah Armada Tbk. (AMAN) menjadi saham paling boncos dengan koreksi 6,95 persen persen ke Rp870 per saham. Kemudian KBLM dan BSML menyusul dengan koreksi masing-masing sebesar 6,88 persen dan 6,84 persen.
Baca Juga
Di jajaran saham-saham berkapitalisasi besar, mayoritas ditutup di zona merah. Koreksi harga terdalam terjadi pada BBRI sebesar 1,23 persen, kemudian BBNI turun 1,09 persen, dan UNVR melemah 0,88 persen.
Beberapa yang menguat adalah TPIA sebesar 1,30 persen, BYAN naik 0,96 persen, dan TLKM menguat 0,52 persen.
Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebutkan bahwa pelemahan IHSG memiliki kecenderungan berlanjut dan secara teknikal rawan membentuk minor bearish reversal.
Salah satu pertimbangannya adalah pelebaran negative slope pada MACD. Jika pelemahan IHSG berlanjut, investor diminta memperhatikan support kuat berikutnya di kisaran 6.820 (MA50).
“Profit taking di saham-saham yang menguat signifikan di pekan lalu, termasuk saham-saham teknologi telah menekan IHSG pada Senin (20/2/2023),” tulis Phintraco.
Kondisi tersebut masih mungkin berlanjut di tengah kecenderungan pelaku pasar untuk mengantisipasi rilis risalah The Fed pada pekan ini. Pelaku pasar berharap memperoleh informasi mengenai puncak The Fed Rate dari risalah tersebut. Saat ini, pasar mengantisipasi setidaknya tiga kali kenaikan The Fed Rate di semester I/2023.