Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya Komisi GOTO Berpotensi Naik, Pendapatan Diperkirakan Melesat

Kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dalam layanan e-commerce berpotensi naik seiring kenaikan take rate mencapai 4 persen pada tahun ini.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dalam layanan e-commerce berpotensi naik seiring kenaikan take rate mencapai 4 persen pada tahun ini.

Analis Ciptadana Sekuritas Gani memperkirakan take rate atau biaya komisi Tokopedia pada tahun ini bisa naik 80 basis poin menjadi 4 persen. Hal itu mengacu pada kebijakan komisi baru yang berlaku mulai 1 Januari 2023 dan komisi untuk official store yang berlaku mulai Maret 2023.

“Kenaikan take rate menopang monetisasi yang lebih kuat dalam bisnis e-commerce [GOTO]. Kami memperkirakan take rate akan mencapai 4,0 persen pada 2023 dibandingkan 3,2 persen di Kuartal III-2022,” ungkap Gani dalam risetnya, Senin (20/2/2023).

Selain itu, Gani memprediksi Tokopedia akan dapat mempertahankan pangsa pasar meskipun diberlakukan kenaikan take rate. Pasalnya, saat ini pesaing Tokopedia juga menerapkan kebijakan kenaikan komisi. “Kami merasa lega bahwa Tokopedia juga dapat mempertahankan pangsa pasar dalam kenaikan tarif ini karena pesaing juga melakukan kenaikan pada tingkat yang sama,” ujar Gani.

Tim Riset UBS Sekuritas pun menyatakan kenaikan take rate GOTO ditambah dengan penurunan biaya serta manfaat ekosistem merger Gojek-Tokopedia, akan menjadi dasar bagi GOTO mencapai breakeven adjusted EBITDA lebih awal dari yang diharapkan.

“Saat ini kami memperkirakan adjusted EBITDA GOTO menjadi positif pada 2025, dengan target baru (manajemen GOTO) yang menyiratkan adjusted EBITDA positif akan datang 2 tahun lebih awal dari perkiraan kami,” tulis tim.

Bila diasumsikan GTV Tokopedia pada 2023 tidak bertumbuh sementara take rate akan naik menjadi 4 persen, maka Tokopedia akan meraih pendapatan bruto sebesar Rp10,92 triliun. Asumsi pendapatan bruto Tokopedia dapat berubah seiring dengan kenaikan GTV maupun take rate.

Sementara itu,Direktur GoTo Gojek Tokopedia Melissa Siska Juminto mengatakan perseroan memilik strategi monetisasi bisnis Tokopedia yang bisa menjadi sumber pendapatan baru, tanpa harus mengeluarkan biaya berlebihan. Salah satunya mengoptimalkan bisnis advertising yang menyasar para merchant.

GOTO, lanjutnya, menawarkan para merchant untuk mengiklankan produk, jasa, layanan atau brand nya secara presisi dan kustom. “Maksud presisi ini, merchant bisa meminta agar iklannya dimaksimalkan hanya untuk daerah tertentu atau pada waktu tertentu secara terus menerus,” katanya.

Menurut Farras Farhan, Analis Samuel Sekuritas, strategi ini juga dapat melengkapi bisnis model gudang pintar.

“Merchant mendapatkan kemudahan dan bisa memunculkan loyalitas, sementara Tokopedia menikmati tambahan revenue tanpa harus banyak bakar uang,” kata Farras.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper