Bisnis.com, JAKARTA - Sisa dana IPO emiten teknologi Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli tercatat tinggal Rp1,15 triliun, dari hasil bersih senilai Rp7,7 triliun. Meski demikian, Blibli menyampaikan belum akan melakukan aksi korporasi untuk mencari pendanaan baru.
Investor Relation Global Digital Niaga Nathaniel Naldo Widjaja menuturkan BELI meraih dana segar hampir Rp8 triliun saat IPO. Saat ini, sejumlah Rp5,5 triliun dana IPO BELI telah digunakan untuk melunasi utang.
"Sebanyak Rp5,5 triliun untuk pembayaran utang, yang sudah kami sampaikan pada laporan penggunaan dana IPO. Sisanya memang untuk working capital, baik untuk Global Digital Niaga dan entitas anak, termasuk Tiket.com," ucap Naldo, Rabu (15/2/2023).
Naldo melanjutkan dari sisi modal kerja, menurutnya Blibli cukup bankable sebagai perusahaan e-commerce, jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Menurutnya, Blibli memiliki pinjaman dengan bunga yang sangat rendah dalam mata uang rupiah.
Meskipun Blibli telah melunasi utangnya pada dua bank, yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank BTPN Tbk. (BTPN), perusahaan telah kembali membuka kredit lain di dua bank tersebut. Namun, kredit tersebut belum digunakan oleh emiten berkode saham BELI ini.
"Jadi kapanpun kami butuh mencari dana lain, bisa dari situ. Sampai saat ini, kami belum ada rencana untuk menghimpun pendanaan lain dari pasar modal," ucapnya.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, BELI menyampaikan telah menyerap dana penawaran umum saham perdana atau initial public offering sebesar Rp6,5 triliun pada 16 Januari 2023 lalu.
Direktur BELI Hendry dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan BELI mendapatkan hasil bersih penawaran umum senilai Rp7,7 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp732,9 miliar telah direalisasikan untuk modal kerja BELI.
Lalu, sebesar Rp350 miliar untuk modal kerja entitas anak PT Global Tiket Network atau Tiket.com. BELI juga menggunakan sebanyak Rp5,5 triliun dana IPO untuk pelunasan utang bank.
Rinciannya, pelunasan sebesar Rp2,75 triliun ke Bank BCA, dan sebesar Rp2,75 triliun ke Bank BTPN. Dengan realisasi tersebut, BELI telah menyerap dana IPO sebesar Rp6,58 triliun.
"Total realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum adalah Rp6,58 triliun," kata Hendry, dikutip Selasa (17/1/2023).
Dengan realisasi tersebut, maka sisa dana hasil penawaran umum BELI adalah sebesar Rp1,15 triliun.