Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aman Agrindo (GULA) Kebut Pabrik Baru, Top Line Dikerek 50 Persen

PT Aman Agrindo Tbk. (GULA) mempercepat penyelesaian pabrik gula berkapasitas 500 ton untuk menggedor penjualan pada kuartal III/2023.
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT Aman Agrindo Tbk dengan kode saham GULA sebagai Perusahaan Tercatat ke-31 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022, Rabu (3/8/2022)/Dok.BEI.
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT Aman Agrindo Tbk dengan kode saham GULA sebagai Perusahaan Tercatat ke-31 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022, Rabu (3/8/2022)/Dok.BEI.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Aman Agrindo Tbk. (GULA) mempercepat penyelesaian pabrik gula berkapasitas 500 ton untuk menggedor penjualan pada kuartal III/2023.

Direktur Utama Aman Agrindo Andreas Utomo mengatakan tengh mengebut penyelesaian pabrik gula untuk segera bisa produksi. GULA mengucurkan tambahan dana Rp1,83 miliar untuk tahap percepatan penyelesaian pembangunan pabrik baru ini,

“Targetnya pabrik baru ini akan selesai di kuartal III/2023. Jika pabrik jadi, pasti akan terus meningkatkan kapasitas produksi GULA. Untuk kapasitasnya, pabrik baru ini akan memproduksi 500 ton perhari,” kata Andreas dalam keterangan resminya, Rabu (15/3/2023).

Selain membangun pabrik baru, GULA juga mendapatkan tawaran untuk melakukan akuisisi pabrik eksisting yang kapasitas produksinya mencapai 700 ton per hari. Andreas mengatakan saat ini masih dalam tahap diskusi dan penjajakan.

Menuurtnya bila peluang penjajakan sebagai tahap awal ini berjalan lancar akan meningkatkan kapasitas produksi GULA guna menunjang kebutuhan dalam negeri.

Pada 2023, GULA menargetkan kenaikan sebesar 30-40 persen dengan asumsi pabrik belum selesai, jika pembangunan pabrik sudah selesai, target pendapatan dikerek naik lagi menjadi 50-60 persen.

Terkait belanja modal, sampai akhir 2022, perseroan telah menggunakan sebesar Rp28,67 miliar dari dana yang berhasil didapatkan dari IPO sebesar Rp50,34 miliar. Sisa dana hasil IPO sebesar Rp21,66 miliar akan mengalir untuk keperluan modal kerja lainnya berupa pembelian mesin baru, akuisisi pabrik dan kerja sama pembangunan fasilitas penunjang lainnya dengan pihak ketiga.

Realisasi ini naik dari rencana awal berdasarkan RUPST tahun buku 2021 senilai Rp10,06 miliar. Menurut Andreas, untuk belanja modal masih akan sesuai dengan koridor yang dicanangkan dengan anggaran yang didapat saat IPO yakni kisaran Rp40-Rp50 miliar. Namun, jika pabrik baru rampung Andreas mengatakan capex juga akan bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper