Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekolah Pasar Modal Gratis, Strategi BEI Kejar Target 14 Juta Investor

BEI melakukan sejumlah langkah untuk menambah jumlah investor pada 2023 yang ditargetkan menjadi 14 juta investor.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengerahkan sejumlah strategi untuk meningkatkan jumlah investor di pasar modal Indonesia tahun ini, sejalan dengan targetnya agar bisa tumbuh hingga 35 persen dari tahun lalu. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan untuk mendongkrak minat masyarakat berinvestasi, BEI bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah membuka sekolah pasar modal gratis. 

“Silakan nanti bisa registrasi online, tidak perlu datang ke bursa, semua online dan akan mendapatkan pelatihan bertingkat, itu gratis dan akan koordinasikan dengan stakeholder pasar modal termasuk underwriter untuk memberikan materi dan sharing yang sumbernya dari pihak-pihak yang kompeten,” katanya usai acara Economy Outlook 2023, Selasa (14/2/2023). 

Dengan adanya kelas yang dilaksanakan secara online, diharapkan masyarakat bisa menjalankan aktivitas seperti biasa tapi sambil belajar mengenai pasar modal. 

Selanjutnya, BEI juga akan menunjuk Duta Pasar Modal yang bertugas melakukan literasi. Duta Pasar Modal akan mengajak kalangan mahasiswa dan dosen untuk belajar pasar modal, untuk meng-influence yang bagaimana cara berinvestasi secara aman. 

Pada 2023, BEI menargetkan capaian investor tahun ini meningkat dari 10,23 juta, menjadi 14 juta pada 2023 atau meningkat 35 persen. Adapun, nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia diharapkan bisa mencapai Rp14,75 triliun, dari tahun sebelumnya Rp14,7 triliun.

“Target ini jadi tantangan yang akan kita hadapi. Pasar modal ke depan akan menghadapi beberapa tantangan P2SK, bagaimana lintas koordinasi antar institusi nanti dan terkait dengan perlindungan investor. Sejalan dengan meningkatnya transaksi dan jumlah investor, kami juga akan mengupayakan untuk meyakinkan investor nyaman bertransaksi di bursa, perusahaan yang tercatat memiliki kinerja pre-IPO dan post-IPO yang favorable,” paparnya. 

Di sisi lain, ada kesempatan yang bisa diambil untuk mencapai target BEI tahun ini di antaranya pemulihan ekonomi domestik, dan pemerintah yang terus berupaya menjaga arah kebijakan ekonomi, menangani pandemi dengan baik dan harmonisasi regulasi P2SK, sehingga bisa menstimulus pertumbuhan di pasar modal.

Selain itu, agar makin menarik, BEI juga mendorong seluruh sektor dengan utilisasi teknologi, mendapat kesempatan lebih besar untuk tercatat di Bursa.

“Kita bukakan pintu masuk ke bursa bukan dengan menggunakan yang sifatnya hal yang umum misalnya dengan net tangible asset, tapi juga dengan kombinasi market cap, revenue, dan total aset karena perusahaan dengan backbone teknologi tidak punya net tangible asset yang besar,” imbuhnya.

BEI juga terbuka pada emtien-emiten yang berada di sektor energi baru terbaruan untuk IPO untuk bertumbuh dan mendulang modal lebih besar melalui bursa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper