Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp13 triliun pada 2023.
President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan Indosat akan menganggarkan belanja modal sebesar Rp13 triliun, dengan fokus pada pembangunan jaringan di daerah Indonesia Timur.
"Nusa Tenggara akan menjadi prioritas Indosat. Bagaimana di daerah tersebut kualitas jaringan itu bisa dinikmati dengan baik," ujar Vikram dalam Media Update Indosat Full Year 2022, Senin (13/2/2023).
Sementara itu, Chief Financial Officer Indosat Nicky Lee Chi Hung menuturkan fokus belanja modal Indosat pada tahun 2023 ini adalah untuk ekspansi digitalisasi dan pemerataan infrastruktur.
"Kami akan fokus di jaringan di tempat yang sebelumnya belum ada jaringan, ada network rollout ke tempat yang sebelumnya belum ada jaringan IOH. Selain itu fokus juga ke customer experience," ucap Nicky.
Sebagai informasi, IOH menyerap belanja modal sebesar Rp12,01 triliun pada 2022. Pengeluaran belanja modal ini tidak termasuk Rp10,02 triliun untuk aset hak guna.
Baca Juga
Dari total pengeluaran belanja modal tersebut sekitar 93,3 persen digunakan untuk bisnis selular ISAT untuk mendukung permintaan layanan data. Sementara itu, sisanya dialokasikan pada pengeluaran modal untuk MIDI, infrastruktur, dan TI.
Adapun jumlah serapan belanja modal ini lebih besar dibandingkan dengan rencana ISAT pada awal 2022 yang berencana mengalokasikan Rp10 triliun untuk belanja modal. Di awal tahun, ISAT berencana meggunakan belanja modal ini untuk integrasi jaringan, setelah merger menjadi IOH.