Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) mengakhiri 2022 dengan basis pelanggan selular sebesar 102,2 juta. Total pelanggan pada 2022 meningkat sebesar 39,3 juta pelanggan atau setara 62,5 persen dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebanyak 62,9 juta.
Per akhir 2022, pelanggan pasca bayar Indosat mencapai 1,6 juta atau stagnan dibanding akhir 2021. Sementara pelanggan prabayar menembus 100,6 juta, dari tahun sebelumnya 61,3 juta.
Dengan jumlah pelanggan tersebut, Indosat mempertahankan posisi menjadi operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, setelah PT Telkomsel yang memiliki jumlah pelanggan sebanyak 159,8 juta pada kuartal III-2022.
Melalui info memo, Senin (13/2/2023), manajemen ISAT menuturkan kekuatan dari dua merk serta penggabungan bisnis dengan Hutchison berkontribusi terhadap lonjakan pelanggan.
Peningkatan pelanggan ini sedikit berdampak pada average revenue per user (ARPU) untuk pelanggan selular pada tahun 2022 adalah sebesar Rp33.900 atau turun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp34.400.
Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan turun menjadi 11,0 menit atau turun 44,8 persen dibandingkan tahun 2021, seiring dengan tren di industri atas penurunan layanan suara.
Baca Juga
Selain itu, cakupan jaringan ISAT juga meningkat, seiring peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai 137.000, sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi.
"Fokus utama ISAT di tahun 2022 adalah proses integrasi setelah penggabungan usaha, demi memaksimalkan sinergi dalam hal biaya dan capex, beriringan dengan mendapatkan berbagai peluang dalam pendapatan," tulis manajemen Indosat, Senin (13/2/2023).
Sebelumnya, Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison Ritesh Kumar Singh mengatakan pertumbuhan jumlah pelanggan aktif berasal dari Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa seperti Sumatra dan Kalimantan. Pertumbuhan pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison terjadi secara konsisten. Pada kuartal I/2022, perusahaan hasil merger tersebut, memiliki 94,6 juta pelanggan.
Jumlah tersebut bertambah 1,6 juta pelanggan menjadi 96,2 juta pelanggan pada kuartal II/2022 dan bertambah lagi 2,4 juta pelanggan menjadi 98,6 juta pelanggan.
“Mayoritas [jumlah pelanggan baru] berasal dari luar Pulau Jawa,” kata Ritesh di Jakarta, Jumat (9/12/2022).