Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) resmi merombak susunan Direksi dan Komisaris usai melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada hari ini, Rabu (8/2/2023).
Adapun dalam RUPLSB tersebut hanya terdapat satu mata acara yakni, perubahan susunan pengurus JSMR. Dari jajaran Direksi RUPSLB JSMR memberhentikan dengan hormat Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Ade Wahyu. Posisi Ade digantikan oleh Pramitha Wulanjani.
Kemudian dari jajaran Komisaris RUPSLB JSMR memberhentikan dengan hormat Komisaris Utama Yuswanda A. Temenggung dan digantikan oleh Mohammad Zainal Fatah. Kemudian RUPSLB juga memberhentikan Wakil Komisaris Utama Zulfan Lindan.
Komisaris lainnya yang diberhentikan adalah Anita Firmanti Eko Susetyowati dan Yohanes Baptista Satya Sananugraha. Adapun JSMR mengangkat beberapa Komisaris Independen baru, yakni Chandra Wijaya, Seppalga Ahmad, Marsetio, dan Abdul Rachman.
“Terdapat satu mata acara rapat dalam RUPS Luar Biasa Jasa Marga yaitu Perubahan Susunan Pengurus Perseroan,” ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Lisye Octaviana dalam siaran pers, Rabu (8/2/2023).
Berikut adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi JSMR pasca RUPSLB:
Baca Juga
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama: Mohammad Zainal Fatah
Komisaris: M. Roskanedi
Komisaris Independen: Chandra Wijaya
Komisaris Independen: Raja Erizman
Komisaris Independen: Seppalga Ahmad
Komisaris Independen: Marsetio
Komisaris Independen: Abdul Rachman
DIREKSI
Direktur Utama: Subakti Syukur
Direktur Bisnis: Reza Febriano
Direktur Human Capital dan Transformasi: Bagus Cahya Arinta B.
Direktur Operasi: Fitri Wiyanti
Direktur Pengembangan Usaha: Mohamad Agus Setiawan
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Pramitha Wulanjani
Laporan keuangan kuartal III/2022 menunjukkan total pendapatan tercatat sebesar Rp7,54 triliun tumbuh 9,5 persen dibandingkan dengan 30 Juni 2021 yang sebesar Rp6,88 triliun.
Pendapatan usaha JSMR mencapai Rp10,2 triliun atau tumbuh 23,7 persen. Kontribusi dari kinerja pendapatan tol sebesar Rp9,3 triliun atau naik 22,6 persen. Lalu kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp892,1 miliar atau naik 36,3 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1 triliun tumbuh 34,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp749,4 miliar.