Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Suku Bunga The Fed Mulai Mereda, IHSG Hari Ini Siap Pesta Pora?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan cenderung bergerak bervariatif. Sentimen datang dari hasil rapat suku bunga The Fed semalam yang landai
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan cenderung bergerak bervariatif. Sentimen datang dari hasil rapat suku bunga The Fed semalam yang melandai serta data inflasi Indonesia yang rendah.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan pada perdagangan kemarin (1/2/2023), IHSG ditutup menguat sebesar 0,34 persen atau 22,9 poin di level 6.862,26. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range level 6.832– 6.931.

Menurut Ratih, sentimen dari sisi global datang dari Federal Reserve pada Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) yang kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dalam kisaran 4,5 persen hingga 4,75 persen. The Fed mulai memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan setelah sebelumnya dengan kenaikan 50 bps pada Desember 2022 dan 75 bps pada 4 bulan beruntun di pertemuan tahun lalu.

"Hal tersebut dilakukan agar inflasi dapat menurun menuju target The Fed dalam kisaran 2 persen," tuturnya.  

Selain itu, dari dalam negeri sentimen datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan inflasi Indonesia pada Januari 2023 mencapai 5,28 persen YoY, lebih rendah dibanding periode sebelumnya 5,51 persen YoY atau secara bulanan tercatat 0,34 persen MoM, melandai dibanding periode sebelumnya 0,66 persen MoM.

Inflasi inti tercatat 3,27 persen YoY, di bawah periode sebelumnya 3,36 persen YoY. Sementara itu, PMI Indeks periode Januari 2023 tercatat berada di level ekspansif 51.3, tumbuh dibanding periode sebelumnya yang tercatat di level 50.9.

Di sisi lain, Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB setelah ketua The Fed Jerome Powell mengakui inflasi mulai mereda menyusul kenaikan suku bunga seperempat poin oleh bank sentral AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average terdongkrak 0,02 persen menjadi 34.092,96 poin. Indeks S&P 500 bertambah 1,05 persen menjadi 4.119,21 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 2,0 persen menjadi 11.816,32 poin.

Dari 11 sektor industri utama S&P 500, hanya sektor energi yang mengakhiri hari lebih rendah, turun 1,9 persen, sementara sektor teknologi yang sensitif terhadap suku bunga memperoleh keuntungan terbesar, terangkat 2,3 persen.

Pembelian investor didorong oleh jawaban Powell atas pertanyaan tentang pelonggaran kondisi keuangan seperti kenaikan ekuitas dan penurunan imbal hasil obligasi dalam beberapa bulan terakhir, menurut Angelo Kourkafas, ahli strategi investasi di Edward Jones, St Louis.

"Dia memiliki kesempatan untuk menyampaikan pesan hawkish dan tidak menerimanya. Dia bisa saja mengatakan bahwa pasar menjadi terlalu bersemangat dan dia tidak mengambil kesempatan itu. Sebaliknya dia mengatakan banyak pengetatan telah terjadi," kata Kourkafa dikutip dari Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper