Bisnis.com, JAKARTA — PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V TBIG Tahap VI 2023 dengan jumlah pokok sebesar Rp2,48 triliun.
Berdasarkan prospektus, TBIG akan menerbitkan obligasi sebagai bagian dari Obligasi Berkelanjutan V dengan target dana yang akan dihimpun senilai Rp15 triliun. TBIG juga telah menerbitkan Rp8,05 triliun dalam rangka Obligasi berkelanjutan V.
Obligasi senilai Rp2,48 triliun tersebut akan diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,12 persen per tahun dan jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi.
Bunga obligasi nantinya akan dibayarkan setiap kuartal sehingga bunga obligasi pertama akan dibayar pada 15 Mei 2023. Kemudian bunga obligasi terakhir sekaligus pelunasan obligasi akan dibayarkan pada 25 Februari 2024.
Dana yang diperoleh dari obligasi tersebut rencananya akan dipinjamkan sebanyak US$86,4 juta atau setara Rp1,29 triliun ke PT Tower Bersama. Lalu, sebesar US$16,6 juta atau setara Rp248,4 miliar dipinjamkan kepada PT Solu Sindo Kreasi Pratama untuk melakukan pembayaran sebagai pokok pinjaman.
Adapun pembayaran tersebut merupakan kewajiban keuangan masing-masing PT Tower Bersama dan PT Solu SIndo Kreasi Pratama terkait dengan fasilitas pinjaman revolving dalam US$375.000.000 Facility Agreement tertanggal 28 Juni 2019 yang akan dibayarkan kepada para kreditur melalui United Overseas Bank Limited.
Baca Juga
Tanggal efektif obligasi akan dilaksanakan pada 9 Agustus 2021. Sementara, masa penawaran umum obligasi pada tanggal 9-10 Februari 2023.
Selanjutnya, tanggal penjatahan pada 13 Februari 2023, tanggal distribusi obligasi secara elektronik atau tanggal emisi pada 15 Februari 2023, dan tanggal pencatatan obligasi pada BEI pada 16 Februari 2023.
Chief Financial Officer (CFO) Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan pihaknya akan melunasi obligasi jatuh tempo di 2023 senilai Rp5,96 triliun. Pelunasan akan menggunakan kas internal sehingga TBIG tidak melakukan refinancing untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo.
"Obligasi yang jatuh tempo akan dilunasi menggunakan kas internal," kata Helmy kepada Bisnis, Rabu (18/1/2023).