Faktor Musiman hingga Menurunnya Permintaan
3. Faktor Musiman
Kuartal pertama awal tahun merupakan waktu ketika stok menumpuk. Perkiraan terbaru oleh Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pasokan minyak sekitar 600.000 barel per hari lebih tinggi dibandingkan permintaan pada kuartal pertama, dan bahkan sebelum dampak cuaca dingin AS dan penutupan fasilitas penyulingan.
"Stok pada kuartal pertama akan menjadi cerminan dari aktivitas kuartal pertama dan akan berada di titik terendah," kata Ross.
Kemudian dilanjutkan dengan cuaca hangat di sebagian besar wilayah Barat telah mengurangi permintaan bahan bakar untuk pemanas. National Oceanic and Atmospheric Administration mengungkapkan sebagian besar AS diperkirakan akan memasuki suhu yang lebih hangat mulai dari 10-16 Januari.
4. Pergerakan Teknikal
Selama berbulan-bulan, pasar minyak harus bergulat dengan likuiditas yang rendah karena volatilitas dan margin yang melonjak mendorong minat terbuka ke posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Minggu ini, minyak mentah berjangka AS sempat menembus di atas rata-rata pergerakan 50 hari mereka, sebelum turun kembali di bawah level itu, sehingga memicu aksi jual teknikal.
5. Menurunnya Permintaan
Mengacu pada China, konsultan industri FGE mencatat bahwa pencabutan tiba-tiba pembatasan Covid-19 dan persyaratan pengujian sejak awal Desember, yang mengakibatkan lonjakan infeksi telah menyebabkan kehancuran permintaan dalam beberapa minggu terakhir, terutama untuk bensin dan gasoil.
Baca Juga
FGE menambahkan, meskipun kota-kota besar seperti China, Shanghai dan Guangzhou telah melewati puncak Covid, meningkatnya kasus di daerah pedalaman dan pedesaan akan membatasi kenaikan permintaan dalam waktu dekat.
China juga telah memberikan alokasi kuota ekspor bahan bakar yang murah hati kepada penyuling tahun ini, mendorong para pedagang dan analis untuk memperkirakan sebagian besar dorongan permintaan dari Beijing akan datang di bulan-bulan berikutnya.