Bisnis.com, JAKARTA — Aksi penggalangan dana di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham alias IPO cukup semarak pada awal 2023. Berdasarkan data e-IPO, terdapat 11 emiten yang berada dalam proses penawaran saham dan delapan di antaranya berada pada tahap offering dan sisanya di tahap bookbuilding.
Aksi IPO ini juga diikuti dengan ditawarkannya waran secara cuma-cuma. Setidaknya terdapat enam emiten yang turut menerbitkan waran seiring dengan penawaran umum saham.
Keenam emiten tersebut adalah PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE), PT Lavender Bina Cendikia Tbk. (BMBL), PT Mitra Tirta Buwana Tbk. (SOUL), PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ), PT Data Sinergitama Jaya Tbk. (ELIT), dan PT Jasa Berdikari Logistics Tbk. (LAJU).
Analis berpandangan penerbitan waran seiring dengan IPO kerap menjadi daya tarik bagi investor yang akan masuk. Harganya yang cenderung fluktuatif juga berpotensi menambah keuntungan.
“Penyertaan waran seringkali menarik bagi investor pada saat IPO, karena juga bisa diperdagangkan dan seringkali fluktuasinya tinggi,” kata Direktur Samuel Sekuritas Suria Dharma, Selasa (3/1/2023).
Hal senada disampaikan Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati. Dia mengatakan harga waran cenderung melonjak signifikan di pasar sekunder.
Baca Juga
“Hal ini pun menambah keuntungan investor yang membeli saham IPO di pasar perdana atau saat masa bookbuilding,” katanya.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis menjelaskan bahwa waran juga kerap disebut sebagai pemanis atau bonus yang diterima investor saat membeli saham IPO. Waran bisa diperdagangkan dan ditebus dengan batasan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan saham.
“Biasanya bisa ditebus di atas satu tahun, sehingga penawaran waran ikut berpengaruh terhadap permintaan saham IPO,” kata Alrich.