Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan Holding BUMN Tambang MIND akan terlibat dalam divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), seperti yang pernah dilakukan terhadap PT Freeport Indonesia (PTFI).
"Seperti dulu Freeport. Ini buat kita win-win, setelah didivestasi memperbaiki kinerja keuangan kita dan Freeport mau jadi ekosistem kita dengan membangun smelter. Nah, Vale pun menjadi sesuatu yang menarik," kata Erick dalam konferensi pers BUMN, Senin (2/1/2023).
Erick menjelaskan, saat ini sudah dilaksanakan rapat terbatas (ratas) dengan Presiden, Menteri ESDM, Menteri BUMN, Menko Maritim dan Investasi, Menteri Keuangan, Menko Ekonomi, dan Menteri Investasi. Dari ratas disimpulkan dalam divestasi Vale, BUMN akan berperan.
Menurutnya, BUMN tidak harus bergerak sendiri dalam membangun ekosistem karena bisa bermitra dengan perusahaan luar negeri untuk membangun UMKM dan sektor swasta, dengan proses bisnis yang transparan dan terbuka.
"Vale menjadi bagian penting karena Indonesia salah satu negara yang memproduksi nikel," jelasnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, divestasi saham INCO merupakan kewajiban INCO untuk memenuhi syarat perpanjangan kontrak di Indonesia, dari Kontrak Karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Adapun izin kontrak karya Vale Indonesia bakal berakhir pada 27 Desember 2025 mendatang.
Sebagai bagian dari perpanjangan izin menjadi IUPK, Vale Indonesia diwajibkan untuk mendivestasikan 51 persen sahamnya. Sebelumnya, Holding Industri Pertambangan Indonesia alias MIND ID telah mengakuisisi 20 persen saham Vale Indonesia.
Pada Oktober 2020, INCO telah merampungkan proses transaksi divestasi saham kepada MIND ID. Penjualan dan pengalihan 20 persen saham itu senilai Rp5,52 triliun yang terdiri atas 1,98 saham dengan harga pelaksanaan Rp2.780 per saham.
Dalam transaksi itu, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd sebagai pemegang saham mayoritas INCO melepas kepemilikannya masing-masing sebesar 14,9 persen dan 5,1 persen kepada MIND ID.
Dengan demikian, setelah transaksi selesai maka kepemilikan saham INCO berubah menjadi, Vale Canada Limited sebesar 43,79 persen, MIND ID sebanyak 20 persen, Sumitomo Metal Mining 15,03 persen, dan publik sebesar 20,49 persen.
Dengan adanya ekosistem dari hulu ke hilir, Erick mengatakan berharap Indonesia bisa menyaingi perusahaan global sehingga tak hanya sumber daya dan pasarnya saja yang dikeruk, melainkan bisa punya standarisasi sendiri.
Adapun, MIND ID juga resmi menggenggam saham PTFI sebanyak 51 persen saham pada 21 Desember 2018. Saat itu, proses pengambilalihan perusahaan pertambangan yang telah beroperasi sejak 1973 dipastikan telah selesai seluruhnya.