Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebanyak 269,14 poin atau 4,09 persen sepanjang 2022 ke level 6.850,62 sepanjang 2022. Saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) tercatat menjadi saham penopang penguatan IHSG sepanjang 2022.
Saham emiten tambang milik orang terkaya RI, Low Tuck Kwong ini tercatat menguat 677,8 persen sepanjang tahun 2022. Saham BYAN menambah bobot IHSG sebanyak 357,1 poin, dengan kapitalisasi pasar yang ditutup pada angka Rp700 triliun.
Di belakang saham BYAN, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi saham dengan pengaruh penguatan terbesar kedua ke IHSG, yang menguat 41,3 persen. Selanjutnya di posisi ketiga dan keempat merupakan saham bank berkapitalisasi pasar besar, yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan penguatan masing-masing 17,1 persen dan 20,2 persen.
Selanjutnya adalah saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang naik 118,1 persen, disusul oleh saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang naik 71,1 persen, dan saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) yang merupakan saham dengan persentase kenaikan tertinggi, yakni 1.595 persen.
Saham-saham selanjutnya yang menguat sepanjang tahun adalah saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik 36,7 persen, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) naik 40,3 persen, dan saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melonjak 140,3 persen.
Bersamaan dengan menguatnya saham BYAN, indeks sektoral IDX Energy juga menjadi indeks dengan kenaikan tertinggi sepanjang 2022, yakni naik 100,05 persen.
Baca Juga
Indeks sektoral selanjutnya dengan kenaikan tertinggi selama 2022 adalah IDX Industrials yang naik 13,28 persen, IDX Healthcare naik 10,20 persen, IDX Consumer Non-Cyclicals naik 7,89 persen, dan IDX Transportation & Logistic naik 3,91 persen.