Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing mulai menunjukkan akumulasi beli pada saham
PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) setelah rights issue dimulai.
Berdasarkan data RTI pada Kamis (29/12/2022) investor asing membeli saham BBTN dengan nilai beli bersih Rp7,54 miliar. Nilai ini setara dengan 20,56 persen dari total nilai transaksi BBTN pada hari yang sama senilai Rp36,66 miliar. Adapun dalam 3 hari terakhir investor asing telah mengakumulasi saham bank plat merah itu sebanyak Rp10,88 miliar
Akumulasi investor asing pada saham BBTN membuat perseroan berada pada zona hijau di Rp1.360. Meskipun kemudian ditutup terkoreksi tipis 0,37 persen menjadi Rp1.350.
Sementara itu, pada lusa lalu nilai beli bersih investor asing tercatat Rp3,07 miiar. Hal ini turut mendorong saham BBTN meningkat 2,54 persen pada hari yang sama.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 148,9 juta HMETD BBTN telah ditebus menjadi saham baru BBTN pada Kamis (29/12/2022). Adapun pada Rabu (28/12/2022), sebanyak 2,06 miliar HMETD juga telah diexercise menjadi saham BTN.
Dengan demikian, sebanyak 2,21 miliar HMETD telah berubah menjadi saham BBTN. Jumlah ini setara dengan 64,3 persen dari total HMETD berkode BBTN-R yang berjumlah 3,44 miliar unit.
Baca Juga
Sebagai informasi harga pelaksanaan HMETD BBTN ditetapkan pada harga Rp1.200. Dengan pelaksanaan 2,21 miliar HMETD, maka BBTN telah mendapatkan tambahan modal baru senilai Rp2,66 triliun. Adapun target keseluruhan dari aksi korporasi ini adalah Rp4,13 triliun.
Masa pelaksanaan HMETD BBTN berlangsung sejak 28 Desember 2022 dan berakhir 5 Januari 2023. Masih ada 5 hari perdagangan bursa untuk mengexercise HMETD BBTN-R. Setelah tanggal 5 Januari, maka HMETD tersebut akan hangus, tidak bisa diperdagangkan dan tidak bisa ditebus menjadi saham baru.
"Setiap pemegang 100.000.000 atau 100 juta saham lama perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal terakhir pencatatan [recording date] pada pukul 16.00 WIB berhak atas 32.525.443 atau 32,52 juta HMETD di mana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp1.200 per saham," jelasnya dikutip dari prospektus terpublikasi pada Bursa Efek Indonesia pada Rabu (28/12/2022).
Dengan demikian, nilai emisi yang diproyelsi bakal diserap sebanyak-banyaknya Rp14,3 triliun. Disebutkan pula bahwa PT CIMB Niaga Sekuritas akan menjadi salah satu pembeli siaga dalam aksi korporasi kali ini.
Lebih lanjut manajemen Bank Tabungan Negara (BBTN) menyebutkan, nantinya seluruh dana yang terserap akan digunakan untuk memperkiat struktur permodalan perseroan.
Sebelumnya, Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi menilai bahwa rights issue yang digelar BBTN dipandang potensial. Ditambah lagi, harga pelaksanaan relatif menarik jika dibandingkan dengan portofolio nilai buku BBTN mencapai Rp2.039.
Dengan harga pelaksanaan di level Rp1.200 maka para investor akan untung Rp839 per helai atau 41,15 persen lebih rendah. Untuk diketahui, nilai buku adalah harga riil saham yang dihitung dari hasil pencatatan ekuitas atau modal.
"Tanpa aksi korporasi sebenarnya valuasi BBTN sudah menarik untuk investasi medium dan jangka panjang. Tambah menarik lagi karena ada diskon dalam pelaksanaan rights issue,” ujar Tirta, dalam riset.