Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menyatakan bahwa imbal hasil atau return dari efek beragun aset berbentuk surat partisipasi atau EBA-SP mencapai 9,5 persen per tahun.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menjelaskan bahwa berdasarkan catatan historis penerbitan efek tersebut, kupon EBA-SP Kelas A terus mencatatkan return di atas deposito. Bahkan, menurutnya, imbal hasil itu bisa mencapai 9,5 persen.
“EBA-SP terus konsisten dengan rating terbaik, idAAA dari Pefindo, dan memiliki return yang kompetitif, yaitu berkisar antara 6,5 persen—9,5 persen [untuk efek Kelas A],” ujar Ananta pada Senin (26/12/2022).
Dia menyebut bahwa berdasarkan Laporan Keuangan EBA-SP audited, pembayaran kupon terhadap investor Kelas A tercatat lancar. Efek Kelas A menjadi portofolio utama dari penawaran umum EBA-SP oleh SMF.
Ananta pun menyatakan bahwa berdasarkan Laporan Perubahan Aset Bersih, masih terdapat Dividen Sertifikat EBA-SP Kelas B. Efek Kelas B ditawarkan secara terbatas, sebagai bantalan atas efek Kelas A.
Menurutnya, perolehan dividen investor Kelas B menunjukan bahwa kinerja Pool KPR Underlying EBA masih baik. Lalu, para investor Kelas A masih aman karena terlindung dari risiko default.
“Saat ini pendapatan kelas B masih berkisar antara 10 persen—30 persenan per tahun,” ujar Ananta.
Selain perlindungan dari Kelas Subordinasi atau Kelas B, EBA-SP juga dijamin oleh SMF selaku penyedia pendukung kredit. Hal itu menjadi proteksi tambahan bagi investor Kelas A.
“Kami optimistis ke depannya para investor akan semakin confident akan efek ini,” kata Ananta.