Bisnis.com, JAKARTA – Penyanyi Pop Justin Bieber dikabarkan dalam proses menjual hak musiknya ke Hipgnosis Songs Capital yang didukung oleh Blackstone dengan nilai transaksi sekitar US$200 juta setara Rp3,10 triliun.
Mengutip Variety, Kamis (22/12/2022), berita yang telah dirumorkan selama berminggu-minggu ini pertama kali dilaporkan pada Rabu oleh Wall Street Journal.
Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, kesepakatan yang dilakukan Justin Bieber itu belum selesai. Kesepakatan akan mengatur bagian Bieber dari penerbitan dan rekaman katalog musiknya, yang menurut sumber Variety akan terus dikelola dan dimiliki oleh Universal bahkan jika kesepakatan selesai.
Perwakilan untuk Bieber dan Hipgnosis menolak atau tidak menanggapi permintaan komentar.
Adapun berita ini datang pada saat yang sulit bagi Justin Bieber, hanya beberapa minggu setelah dia menunda tanggal yang tersisa dalam tur "Justice" hingga waktu yang tidak ditentukan pada tahun depan, Tur yang awalnya dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2020 ini telah ditunda beberapa kali. Semulai ditunda karena pandemi, tetapi yang terakhir dipicu setelah diamenderita sindrom Ramsay Hunt, yakni virus langka yang dalam kasusnya menyebabkan kelumpuhan wajah.
Akhirnya, tur “Justice” diluncurkan pada Maret 2022 dan mencakup sebagian besar Amerika Utara, tetapi Justin Bieber menunda tanggal yang tersisa di awal Juni setelah mengumumkan kesulitannya dengan penyakit tersebut.
Baca Juga
Penjualan katalog lagu-lagu Justin Bieber juga terjadi di tengah pendinginan pasar katalog musik, yang sebelumnya panas, sehingga menjadi kurang menarik karena harga yang diminta telah melonjak dan suku bunga serta pajak keuntungan modal telah meningkat.
Katalog Bieber, meski berisi bagian dari beberapa hitnya selama 15 tahun terakhir, juga kurang terbukti jumlahnya dibandingkan katalog musik dari musisi yang lebih berpengalaman, seperti Genesis dan Phil Collins, yang katalognya dilaporkan laku seharga US$300 juta awal tahun ini.
Namun, beberapa perusahaan, khususnya Hipgnosis, telah menggunakan katalog yang lebih baru. Menurut Wall Street Journal, kesepakatan Bieber akan menjadi akuisisi hak musik terbesar untuk Hipgnosis hingga saat ini. Awal tahun ini, perusahaan mengakuisisi hak katalog lagu Justin Timberlake, yang karyanya beberapa tahun lebih tua dari Bieber, dalam sebuah kesepakatan yang dilaporkan bernilai lebih dari US$100 juta.
Lagu hit Bieber seperti Sorry, Love Yourself, bahkan lagu-lagu lama seperti Baby dikatakan relatif kecil, lagu-lagu tersebut masih menjadi hits global besar yang bagi banyak orang menentukan suatu era.
Sebaliknya, Hipgnosis juga memperoleh katalog penyanyi-penulis lagu legendaris Leonard Cohen, yang mencakup banyak karya klasik berusia lebih dari 50 tahun. Pasar katalog musik secara efektif mencapai puncaknya pada tahun 2020 dan tahun lalu ketika Bob Dylan dan Bruce Springsteen menjual katalog mereka dengan harga tinggi.