Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kosmetik Mustika Ratu, emiten telekomunikasi Indosat dan RS Siloam bakal kedapatan saham segar dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA).
Emiten maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) bakal melaksanakan private placement pada 28 Desember 2022. Dalam aksi korporasi tersebut, ada tiga emiten yang bakal kebagian saham dari konversi utang tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (21/12/2022), di antara kreditur yang mendapatkan saham baru hasil konversi terdapat tiga perusahaan terbuka yang bakal mendapatkan saham baru dari konversi utangnya.
Berdasarkan lampiran keterbukaan tersebut, PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT) bakal mendapatkan saham baru 313.605 lembar saham baru, PT Indosat Tbk. (ISAT) mendapatkan sebanyak 1.186.595 lembar saham baru, dan PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mendapatkan sebanyak 155.647 saham baru.
Jika mengacu pada harga pelaksanaan Rp196 per saham, MRAT mendapatkan saham senilai Rp61.466.580, ISAT setara Rp232,57 juta, dan SILO sebanyak Rp30.506.812.
Adapun, GIAA bakal mengonversi utang 92 kreditur menjadi saham total sebanyak 18,94 miliar saham baru dan pemegang sukuk global sebanyak 167 entitas menjadi 1,75 miliar saham baru.
Baca Juga
Kemudian, kreditur dengan informasi tidak lengkap sebanyak 107 perusahaan menjadi 3,92 miliar saham baru, serta pemegang sukuk yang informasinya tidak lengkap sebanyak 40 entitas menjadi 233,75 juta saham baru.
Garuda Indonesia bakal melaksanakan private placement pada 28 Desember 2022. Kemudian, dilanjutkan pemberitahuan hasil pelaksanaan private placement pada 30 Desember 2022.
Private placement ini terkait dua hal, pertama, konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp1 triliun menjadi 5.102.040.816 lembar saham atau 5,1 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp196 per saham.
Kedua, konversi utang para kreditur sesuai daftarnya, dengan total saham baru yang diterbitkan sebanyak 21.329.763.265 lembar saham atau 21,32 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp196. Total nilai saham baru mencapai Rp4,18 triliun.