Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah calon emiten masih melakukan proses penawaran awal atau book building menjelang akhir tahun 2022 ini. Minat investor terhadap calon emiten ini diperkirakan tetap tinggi, tetapi tidak semuanya memiliki daya tarik dan prospek yang sama.
Berita tentang prospek emiten yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di akhir tahun ini menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Selasa (20/12/2022):
1. Cermat Memilih Emiten IPO di Akhir Tahun
Tahun 2022 tinggal dua pekan lagi, tetapi daftar tunggu calon emiten yang bersiap untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia masih tersisa. Minat investor terhadap saham-saham baru ini pun diyakini tetap positif, baik selama proses IPO, maupun setelah pencatatannya.
Berdasarkan data dari laman e-ipo KSEI pada Senin (19/12/2022), tercatat masih ada beberapa perusahaan yang tengah bersiap melakukan IPO di akhir tahun 2022. Beberapa di antaranya adalah SUNI, WINE, ELIT, dan BEER.
Analis menilai kondisi makroekonomi yang kurang kondusif saat ini akan mempengaruhi minat investor untuk saham-saham yang IPO di akhir tahun 2022. Namun, karena melihat track record beberapa emiten yang IPO sebelumnya, ada peluang serapan IPO akhir tahun ini masih cukup tinggi.
2. Tatkala China-India-Indonesia Berkejaran Kuasai Pasar Batu Bara
Sejumlah negara berkembang di Asia akan meningkatkan penggunaan batu bara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mereka, bahkan pada saat negara-negara itu menambahkan lebih banyak energi terbarukan.
Sejalan dengan itu, tiga negara produsen batu bara terbesar dunia, yakni China, India, dan Indonesia juga meningkatkan produksi emas hitamnya sehingga mencapai rekor baru pada tahun ini.
Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) yang bertajuk Coal 2022: Analysis and Forecast to 2025 yang dipublikasikan pada Jumat (16/12/2022), peningkatan produksi batu bara pada tahun ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi dua negara produsen batu bara terbesar dunia, China dan India, juga mengalami hal serupa.
3. Daya Tarik Pasar SBN Usai Diobral Investor Asing
Aksi jual investor asing yang masif di pasar surat berharga negara (SBN) Indonesia sepanjang tahun ini tidak serta merta berarti berkurangnya daya tarik pasar SBN Indonesia. SBN Indonesia masih menjadi instrumen dengan tingkat imbal hasil tertinggi di dunia.
Dana investor asing di pasar SBN tercatat turun sebesar Rp130 triliun tahun ini. Meski demikian, analis memandang pasar SBN Indonesia masih menarik tahun depan.
Posisi fundamental ekonomi Indonesia masih relatif lebih baik dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Indikator seperti inflasi, current account surplus, cadangan devisa yang solid, utang luar negeri yang rendah, semua memberikan dampak kerentanan akibat kenaikan suku bunga Amerika terhadap Indonesia relatif rendah.
4. Premi Melesat, Sektor Properti Masih jadi Andalan Asuransi Umum
Sektor properti masih menjadi andalan industri asuransi umum untuk meraup premi dan bertumbuh. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat bahwa pertumbuhan premi dari sektor ini paling tinggi baik dari sisi premi maupun pertumbuhan pada kuartal III/2022.
Perinciannya adalah secara persentase asuransi properti tumbuh 30,7 persen (year-on-year/YoY), sedangkan dari jumlah premi yang masuk naik dari Rp15,73 triliun menjadi Rp20,57 triliun.
Wakil Ketua Bidang Statistik Riset dan Analisa AAUI, Trinita Situmeang, menurutkan bahwa pertumbuhan bisnis yang melaju kencang berikutnya adalah lini usaha personal accident. Sektor ini tumbuh 29,3 persen YoY. Premi yang dikumpulkan naik menjadi Rp1,6 triliun, dari kuartal III/2021 sebesar Rp1,3 triliun.
5. Survei Elon Musk Mundur dari Twitter, Nama Pengganti Bermunculan
Pemegang saham terbesar media sosial raksasa Twitter, Elon Musk mendapati lebih dari separuh karyawannya menyetujui hasil jajak pendapat agar dia mundur dari kursi CEO. Seiring dengan hal itu, nama-nama kandidat mumpuni yang bisa menjadi pengganti Musk beredar.
Poling yang dilakukan oleh akun Musk sendiri pada Minggu (18/12/2022), menunjukkan 14 juta suara sudah diberikan, 57 persen peserta atau karyawan Twitter mengatakan 'Ya', artinya mereka setuju jika Musk mundur.
Miliarder pemilik Twitter sekaligus kepala eksekutif Tesla Inc. akan mematuhi hasil jajak pendapat seperti janjinya dalam tweet hari Minggu. Bahkan, dia juga akan meminta maaf terkait setiap perubahan kebijakan besar di masa depan.