Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Distributor Farmasi (SDPC) Targetkan Penjualan Tumbuh 13 Persen Tahun 2023

Millennium Pharmacon (SDPC) targetkan pertumbuhan penjualan 13 persen pada 2023. Adapun, per kuartal III/2022, penjualan perseroan sudah bertumbuh 5 persen.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor farmasi, PT Millennium Pharmacon International Tbk. (SDPC) menargetkan pertumbuhan penjualan 13 persen pada 2023. Pertumbuhan tersebut didapat dari pembukaan tiga cabang baru hingga belanja modal yang dipatok Rp25 miliar.

Presiden Direktur Millennium Pharmacon International Ahmad bin Abu Bakar memproyeksikan pertumbuhan penjualan hingga 13 persen pada 2023. Adapun, per kuartal III/2022, penjualan emiten distributor nutrifood ini sudah bertumbuh 5 persen.

"Prospek di 2023, perusahaan menargetkan proyeksi pertumbuhan penjualan pada 2023 sebesar 13 persen, sementara hingga 9 bulan 2022 pertumbuhan 5 persen. Kami juga menargetkan earning per share [EPS] Rp15 per saham, di 9 bulan 2022 EPS sebesar Rp17,7 per saham," jelasnya dalam paparan publik, Kamis (15/12/2022).

SDPC melihat industri farmasi masih akan bertumbuh pada 2023. Hal ini membuat perseroan cukup optimistis menyiapkan target pertumbuhan double digit pada 2023.

Dalam paparan, Ahmad menyiapkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp25 miliar untuk kebutuhan ekspansi infrastruktur.

SDPC bakal membuka tiga cabang baru, yakni di Pematang Siantar, Sumatera Utara; Purwakarta, Jawa Barat; dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Pembukaan cabang baru tahun depan adalah langkah terbaik, cabang baru akan memberi hasil positif ke perusahaan. Penambahan cabang diharapkan bisa meningkatkan cangkupan distribusi bagi prinsipal dan konsumen," tambahnya.

Hingga saat ini, SDPC memiliki gudang dengan kapasitas 13.000 meter persegi, dan memiliki 33 cabang distribusi di seluruh Indonesia. Perseroan juga memiliki lebih dari 26.000 outlet untuk melayani pelanggan dengan penyediaan lebih dari 4.000 jenis produk dari prinsipal dalam dan luar negeri.

SDPC memiliki 5 strategi utama ekspansi pada 2023. Pertama, ekspansi pada vertikal produk alat kesehatan, sehingga perseroan mulai ada kepemilikan produk prinsipal guna meningkatkan kemandirian perusahaan.

Kedua, memperkuat kolaborasi dengan PT Errita sehingga terjadi peningkatan pangsa pasar melalui produk eksklusif PT Errita. Ketiga, memperdalam bisnis yang yang sudah berjalan dengan meningkatkan kinerja distribusi melalui penambahan prinsipal dan kantor cabang.

Keempat, inisiatif digitalisasi sistem melalui pengembangan platform digital menopang operasi dari sisi pemesanan, pembayaran, dan pengiriman. Kelima, memperkuat infrastruktur bisnis dengan ekspansi ketersediaan gudang dan outlet distribusi di kota-kota strategis.

Per kuartal III/2022, SDPC mencatatkan penjualan sebesar Rp2,39 triliun tumbuh 5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya, EBITDA per 9 bulan 2022 tercatat Rp74 miliar sedikit lebih tinggi dari tahun penuh 2021 sebesar Rp73,7 miliar.

SDPC juga mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp24 miliar hingga September 2022 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun penuh 2021 sebesar Rp9,6 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper