Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakrie & Brothers (BNBR) Janji Bereskan Utang Rp12 Triliun Awal 2023

Bakrie & Brothers (BNBR) semula menargetkan restrukturisasi utang dapat selesai pada akhir 2022. Namun, target tersebut akhirnya mundur.
Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya Bakrie saat paparan publik Selasa (13/12/2022)/Dok.BNBR.
Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya Bakrie saat paparan publik Selasa (13/12/2022)/Dok.BNBR.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) menargetkan bisa menyelesaikan proses restrukturisasi utang senilai Rp12 triliun pada awal 2023. Target itu mundur dari rencana awal yang dipatok rampung tahun ini.

"Kami tadinya menargetkan selesai akhir tahun ini. Namun karena ada penyelesaian teknis, kami targetkan restrukturisasi selesai pada kuartal pertama 2023 sebesar Rp12 triliun,” kata Direktur Bakrie & Brothers Roy Hendrajanto M. Sakti dalam paparan publik secara daring, Selasa (13/12/2022).

Roy mengatakan utang yang berhasil direstrukturisasi akan membuat posisi keuangan BNBR menjadi lebih baik. Sejak 2016 sampai saat ini, Bakrie & Brothers telah merestrukturisasi utang dengan total Rp11 triliun.

“Setelah restrukturisasi utang selesai tentunya akan menjadikan buku Bakrie & Brothers lebih sehat dan ramping. Ini membuat kami lebih percaya diri. Selain merapikan buku, kami juga melakukan ekspansi.” tambah Roy.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2022, BNBR memiliki liabilitas sebesar Rp15,60 triliun. Angka itu meningkat dari posisi Desember 2021 sebesar Rp13,91 triliun. Sebagian besar utang berasal dari pos liabilitas derivatif senilai Rp10,77 triliun.

Adapun aset BNBR pada akhir kuartal III/2022 mencapai Rp17,11 triliun, naik dari posisi akhir 2021 sebesar Rp15,24 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya Bakrie mengatakan bahwa pengurangan utang atau deleveraging merupakan salah satu fokus BNBR dalam dua sampai tiga tahun terakhir.

“Fokus BNBR selama 2–3 tahun terakhir dan mudah-mudahan setahun ke depan adalah bagaimana melakukan deleveraging atau mengurangi utang. Kami yakin tahun depan dapat menyelesaikan upaya restrukturisasi utang,” kata Anindya.

Sejalan dengan penyelesaian liabilitas, Anindya mengatakan 2023 menjadi momen yang tepat bagi perusahaan untuk mengantarkan salah satu anak usahanya, PT VKTR Teknologi Mobilitas. VKTR memiliki fokus bisnis elektrifikasi kendaraan dan merupakan spin-off dari PT Bakrie Autoparts.

“Di 2022 kami fokus restrukturisasi, begitu juga 2023 awal. Saat itulah masa yang paling tepat untuk IPO dan pasar makin jelas arahnya ke mana,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper