Bisnis.com, JAKARTA – Emiten alat berat dan tambang batu bara Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) resmi melakukan ekspansi ke bisnis nikel dengan mengakuisisi dua tambang nikel milik Stargate, yang berpotensi memproduksi nikel hingga 500.000 ton nikel per tahun.
UNTR melaporkan telah mengakuisisi tambang nikel milik PT Stargate Pacific Resources (SPR) dan smelter milik PT Stargate Mineral Asia (SMA) melalui anak usahanya PT Danusa Tambang Nusantara senilai US$271,6 juta atau setara dengan Rp4,27 triliun.
“Tambang ini rata-rata akan memproduksi 450.000-500.000 ton nikel per tahun,” ungkap Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis kepada Bisnis, Kamis (8/12/2022).
Adapun, hasil produksinya diperkirakan bisa tercatat di laporan keuangan perseroan pada pertengahan tahun depan, karena closing transaction akan membutuhkan waktu kurang lebih empat bulan sejak penandatanganan CSPA.
“Adanya aset mineral seperti nikel ini secara bertahap diharapkan dapat menyeimbangkan kontribusi pendapatan perseroan dari bisnis batu bara,” jelasnya.
Sementara itu, terkait dengan kemungkinan ekspansi ke bisnis turunannya seperti baterai atau kendaraan listrik, Sara mengatakan perusahaan masih perlu studi lebih lanjut. “Saat ini kami fokus pada produksi dan pengolahannya dulu,” ungkapnya.
Baca Juga
Sebagai catatan, Stargate Pasific Resources (SPR) merupakan perusahaan tambang nikel yang berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. SPR merupakan perusahaan hasil penggabungan atau joint venture antara Risjadson Group, Indonesia dan Glencore International AG, Switzerland.
Pada April 2017, PT Anugerah Surya Pacific Resources (ASPR) mengambil 100 persen kepemilikan di Stargate, dengan tujuan mengembangkan proyek nikel Stargate dari operasi pertambangan saja, menjadi pengolahan nikel untuk feronikel dan bahan baterai nikel energi baru. SPR merupakan pemegang izin pertambangan di lahan dengan luas sekitar 1.647 hektar (ha).