Bisnis.com, JAKARTA — Emiten unggas PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) optimistis bisa segera merealisasikan ekspor karkas ayam beku dan olahan ke Singapura dalam waktu dekat. Badan Pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) telah melakukan proses audit pada fasilitas pengolahan ayam MAIN.
Otoritas keamanan pangan Singapura itu telah secara langsung mengaudit tiga fasilitas produksi Malindo, yakni peternakan ayam pedaging di Cariu, Bogor, rumah potong hewan unggas (RPHU) di Purwakarta dan pabrik makanan olahan di Cikarang, Jawa Barat pada 21—23 November 2022.
“Dengan dilakukannya audit onsite ini maka diharapkan dalam waktu tidak lama lagi Malindo bisa merealisasikan ekspor ayam beku dan makanan olahan ke Singapura,” kata Direktur Malindo Feedmill Rewin Hanrahan dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (6/12/2022).
Rewin mengatakan bahwa salah satu persyaratan ekspor ayam yang diminta oleh SFA adalah kondisi peternakan yang sudah kompartemen bebas Avian Influenza (AI). Dia mengatakan fasilitas peternakan Malindo Feedmill telah menerapkan standar tersebut.
“Peternakan kami sudah memiliki sertifikat kompartemen bebas AI mulai dari grand parent stock, parent stock, hatchery dan final stock,” katanya.
Dia menyebutkan fasilitas pemotongan dan pengolahan milik MAIN juga sudah bersertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV), Halal dan ISO 22.000 Food Safety Management. RPHU Malindo yang terletak di Purwakarta merupakan RPHU yang dibangun dengan fasilitas dan mesin modern berstandar Eropa dan mulai beroperasi pada pertengahan 2022 dengan salah satu fungsinya adalah untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Baca Juga
“Saat ini kami masih menunggu laporan resmi dari pihak SFA untuk dapat segera kami tindaklanjuti. Kami optimistis bisa segera ekspor ke Singapura, karena buyer kami di Singapura juga sudah siap,” katanya Rewin.
Selain membidik penjualan ke Singapura, ekspor Malindo untuk makanan olahan telah dimulai sejak 2020 dengan merek SunnyGold untuk destinasi Jepang dengan produk nugget, tempura dan karage.
MAIN melaporkan kenaikan penjualan sepanjang Januari—September 2022 sebesar 24,66 persen secara tahunan menjadi Rp8,37 triliun dari sebelumnya Rp6,71 triliun. Segmen pakan masih menjadi kontributor terbesar pendapatan MAIN dengan nilai mencapai Rp5,33 triliun. Sementara itu segmen ayam pedaging menyumbang Rp1,33 triliun dan makanan olahan sebesar Rp89,12 miliar.
Malindo Feedmill masih mengalami rugi bersih sebesar Rp50,96 miliar sepanjang Januari—September 2022. Meski demikian, MAIN mampu mencatatkan laba bersih Rp15,61 miliar pada kuartal III/2022, naik dari kuartal II/2022 ketika MAIN melaporkan rugi sebesar Rp77,05 miliar.