Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chengdong Investment Serok 24,8 Miliar Saham Bumi Resources (BUMI)

Chengdong saat ini memiliki 39,6 miliar (39.653.936.330) saham BUMI atau 10,68 persen, dari 14,8 miliar atau 4,32 persen kepemilikan sebelumnya.
Direktur Utama PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Adika Nugraha Bakrie/Istimewa
Direktur Utama PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Adika Nugraha Bakrie/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Investor PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) HSBC-Fund SVS A/C Chengdong Investment Corp-Self menambah jumlah kepemilikan sahamnya di BUMI.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Chengdong menambah sebanyak 24,8 miliar (24.808.785.152) saham BUMI. Jumlah saham ini setara dengan 6,36 persen saham BUMI.

Dengan penambahan saham ini, Chengdong saat ini memiliki 39,6 miliar (39.653.936.330) saham BUMI atau 10,68 persen, dari 14,8 miliar atau 4,32 persen kepemilikan sebelumnya.

Hal ini menjadikan Chengdong sebagai pemilik saham BUMI terbesar kedua setelah Mach Energy (Hongkong) Limited yang memiliki sebanyak 170 miliar saham BUMI atau 49,44 persen.

Sebelumnya Manajemen BUMI dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/11/2022), mengatakan perseroan akan melaksanakan private placement, dan melaksanakan kewajiban konversi atas obligasi wajib konversi (OWK), dengan menerbitkan saham baru tanpa HMETD dengan jumlah sebanyak 27,4 miliar saham Seri C.

"Seluruh saham baru tersebut yang akan diterbitkan dalam private placement akan diambil bagian oleh pemegang OWK, terkait dalam rangka pelaksanaan hak konversi OWK," tulis manajemen, Jumat (25/11/2022).

Ada pun pemodal yang melaksanakan konversi OWK terbesar dalam private placement BUMI kali ini adalah Chengdong Investment Corp yang merupakan induk usaha China Investment Corporation (CIC)  sebanyak 24 miliar saham.

Manajemen melanjutkan, private placement akan dilaksanakan dengan harga Rp80 per saham, yang merupakan harga konversi OWK yang berlaku terhadap pelaksanaan hak konversi OWK tersebut. Dengan harga pelaksanaan tersebut, BUMI diperkirakan mengeluarkan dana senilai Rp2,19 triliun.

Manajemen BUMI juga menyampaikan pada 2023 berencana meningkatkan produksinya hingga 10 persen atau menjadi 80 juta ton dibandingkan dengan tahun ini di kisaran 71-76 juta ton.

Presiden Direktur BUMI Adika Nuraga Bakrie juga mengatakan pada tahun depan akan mulai melebarkan sayap dengan merambah ke bisnis hilirisasi batu bara.

“Diversifikasi tahun depan adalah hilirisasi batu bara sesuai perpanjangan IUPK. Kami persiapkan rencana pengembangan industri ini,” katanya.

Andrew juga menyebutkan capex yang akan disiapkan BUMI untuk akan berkisar antara US$50 juta -US$75 juta pada 2023.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper