Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Properti Favorit Lo Kheng Hong Rugi Rp91,2 Miliar, Ini Sebabnya

Emiten properti koleksi Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) mengalami pembengkakkan rugi 18,09 persen atau sebesar Rp91,2 miliar.
Layar menampilkan Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Layar menampilkan Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti koleksi Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) membukukan pendapatan Rp1,92 triliun pada kuartal III/2022. DILD juga mengalami pembengkakkan rugi 18,09 persen atau sebesar Rp91,2 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, DILD mencatatkan pertumbuhan pendapatan 5,21 persen menjadi Rp1,92 triliun. Jumlah itu naik dari posisi tahun lalu sebesar Rp1,82 triliun.

Pendapatan DILD terdiri dari penjualan dan pendapatan usaha. Penjualan terbagi menjadi beberapa segmen, yakni perumahan, high rise, dan kawasan industri. Sementara pendapatan usaha mencakup fasilitas, perkantoran, kawasan industri, dan lain-lain.

Secara rinci, penjualan segmen rumah naik 34,02 persen menjadi Rp549,91 miliar, high rise turun 15,22 persen menjadi Rp546,34 miliar, dan kawasan industri naik 8,11 persen menjadi Rp311,1 miliar.

Sementara itu, pendapatan usaha dari fasilitas naik 23,57 persen menjadi Rp286,48 miliar, perkantoran turun 17,74 persen menjadi Rp153,84 miliar, kawasan industri naik 15,10 persen menjadi Rp75,15 miliar, dan lain-lain turun 67,62 persen menjadi Rp423,5 miliar.

Selanjutnya, DILD mencatatkan peningkatan pokok penjualan dan beban langsung dari Rp1,07 triliun menjadi Rp1,16 triliun pada kuartal III/2022. Hal ini membuat laba kotor DILD meningkat tipis 0,41 persen menjadi Rp758,49 miliar.

Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, DILD tercatat mengalami pembengkakkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp91,2 miliar. Angka ini naik 18,09 persen dari Rp77,23 miliar pada tahun lalu.

Jumlah aset, DILD meningkat 2,46 persen dari Rp16,46 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp16,86 triliun pada kuartal III/2022.  Di sisi lain, jumlah liabilitas 4,9 persen dari Rp10,42 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp10,94 triliun pada 30 September 2022.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode meningkat tipis 0,42 persen menjadi Rp1,35 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper