Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Segar Kumala (BUAH) Incar Kenaikan Pendapatan 40 Persen

PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) menargetkan kenaikan pendapatan 40 persen hingga akhir tahun di tengah isu resesi yang mengancam.
segar kumala buah
segar kumala buah

Bisnis.com, JAKARTA – PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) menargetkan kenaikan pendapatan 40 persen hingga akhir tahun di tengah isu resesi yang mengancam. BUAH melakukan ekspansi pembukaan cabang baru sebagai strategi bisnis kuartal IV/2022.  

Direktur Utama BUAH Renny Lauren mengatakan pada periode jelang penutupan tahun ini, Perseroan masih akan tetap melanjutkan ekspansinya untuk membuka cabang baru di Palu, Sulawesi Tengah. Perseroan pun melihat tren pertumbuhan kinerja masih akan dapat berlangsung hingga tahun depan.

“Manajemen BUAH masih optimistis dapat mencapai target penjualan di sepanjang tahun ini. Keyakinan tersebut didukung rencana pembukaan cabang yang dapat menjadi pendongkrak omzet kami di masa mendatang,” kata Renny melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Kamis (1/12/2022).

Hal itu, lanjut Renny, karena konsumsi masyarakat terus meningkat dan masyarakat yang peduli terhadap gaya hidup sehat terus meningkat. Sejalan dengan hal tersebut Renny menyebut Perseroan juga telah menyiapkan berbagai strategi dan penyesuaian agar dapat mencapai target di penghujung tahun tersisa.

Meski demikian, BUAH dibayang-bayangi oleh beberapa sentimen negatif seperti isu resesi, menurunnya daya beli masyarakat, dan kenaikan harga pembelian. Dengan beberapa sentimen tersebut, Manajemen BUAH mengklaim telah menyusun skema dan strategi agar tetap dapat mencapai target.

Direktur BUAH Toni Soegiarto mengatakan jika perseroan tetap optimis dengan rencana dibukanya cabang Palu. Langkah ini diambil dengan maksud agar perusahaan dapat terus konsisten dalam mendistribusikan buah ke seluruh Indonesia.

“Kami yakin dan optimis dengan pembukaan kantor dan cold storage di Palu di tengah isu resesi. Tentunya kami juga memiliki strategi tersendiri dalam mengejar target yang kami sampaikan saat IPO kemarin” ujarnya.

Lebih lanjut Toni menjelaskan jika saat ini secara kinerja kendati pendapatan Perseroan terus bertumbuh tetapi memang belum dapat mengerek laba secara maksimal. Hal itu disebabkan karena BUAH masih mempertahankan harga jual meski secara HPP mengalami kenaikan.

Sebelumnya, secara keseluruhan kinerja Perseroan hingga Kuartal III/2022 telah membukukan pendapatan Rp943 miliar atau tumbuh 35,68 persen secara tahunan dengan laba bersih sebesar Rp20 miliar, turun 21,24 persen dibandingkan laba bersih di periode yang sama tahun lalu.

Penurunan laba di sebabkan peningkatan beban pokok penjualan yang tidak di imbangi dengan kenaikan harga jual, dengan memperhatikan daya beli masyarakat dan juga adanya peningkatan beban pokok penjualan yang cukup signifikan BUAH naik 38.94 persen menjadi Rp858,32 miliar.

“Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi turunnya laba pada Kuartal III/2022 ini. Kenaikan biaya pembelian yang disebabkan oleh kenaikan kurs Dollar, kenaikan biaya pengiriman (Freight cost), kenaikan harga pembelian yang disebabkan adanya lockdown di Negara asal khususnya China dan kenaikan biaya angkutan,” imbuh Renny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper