Bisnis.com, JAKARTA - PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) mencatatkan peningkatan 249 persen pada segmen perhotelan untuk kuartal III/2022. Bergeliatnya sektor pariwisata membuat pendapatan segmen hotel naik dari Rp108 miliar menjadi Rp377 miliar secara year-on-year (yoy).
VP Head of Investor Relations SSIA Erlin Budiman mengatakan pulihnya sektor pariwisata tercermin dari mulai meingkatnya okupansi hotel-hotel yang berada dibawah naungan perseroannya, antara lain The Gran Melia Jakarta (GMJ) yang tercatat mengalami peningkatan okupansi dari 17,2 persen menjadi 42,8 persen secara yoy. Tarif kamar rata-rata (average room rate/ARR) juga tercatat meningkat dari Rp854 ribu menjadi Rp1,02 juta.
Kemudian, rasio okupansi daripada Melia Bali Hotel (MBH) tercatat meningkat signifikan dari 7,3 persen menjadi 51,1 persen pada kuartal III/2022. Hal ini juga sejalan dengan ARR yang meningkat dari Rp682 ribu menjadi Rp1,49 juta.
Resor SSIA lainnya, The Jumana Bali (JBUR) juga mencatatkan kinerja positif dengan meningkatnya rasio okupansi dari 5,4 persen menjadi 14,5 persen. Adapun ARR meningkat dari Rp4,47 juta menjadi Rp6,21 juta.
SSIA juga menandatangani perjanjian dengan Hilton (LXR Hotels & Resorts) untuk membuka resor pertama brand LXR di Asia Tenggara pada akhir 2022. Adanya pengalaman dari Hilton dan kemampuan MBH mempertahankan karakteristik unik dinilai akan membuat Bali sebagai destinasi yang paling dicari oleh wisatawan.
"Jumana Bali akan bergabung dengan koleksi properti mewah independen yang unik di seluruh dunia, yang mencakup Roku Kyoto, LXR Hotels & Resorts yang baru dibuka di Jepang," ujar Erlin dalam keterangan resmi dikutip pada Rabu (30/11/2022).
Baca Juga
Saat ini SSIA mengelola delapan BATIQA Hotel yang tersebar di berbagai kawasan. Secara total, rasio okupansi BATIQA mencapai 58,1 persen dengan ARR berada di Rp337 ribu per kuartal III/2022. Pada tahun lalu, rasio okupansi BATIQA tercatat 45,1 persen dengan ARR Rp303 ribu.
SSIA juga mencatatkan akumulai pembelian melalui platform Travelio atau Gross Merchandise Value (GMV) tumbuh 71 persen pada sembilan pertama tahun ini. SSIA menargetkan angka tersebut dapat naik lagi setidaknya 22 persen pada akhir tahun ini.
"Travelio juga siap untuk mencapai status menguntungkan pada tahun 2023 melalui pertumbuhan yang berkelanjutan," ujar Erlin.
Per September 2022, Travelio mengelola sekitar 12.500 unit dan diperkirakan dapat menembus 14.000 pada akhir tahun ini.
Sebagai informasi Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2022, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang naik 2,64 poin ke posisi 50,02 persen, dari bulan sebelumnya sebesar 47,38 persen.
Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya TPK di sebagian besar provinsi, seperti Jawa Barat sebesar 3,24 poin, Jawa Timur sebesar 4,56 poin, dan terakhir Provinsi Bali naik sebesar 8,08 poin.