Bisnis.com, JAKARTA – PT Organon Pharma Indonesia Tbk (SCPI) emiten obat diabetes akan membagikan dividen Rp45.000 per lembar saham pada akhir 2022 mendatang usai lama tidak berbagi keuntungan dengan publik.
SCPI membagikan dividen interim tahun ini karena hal itu telah disetujui oleh para jajaran Direksi.
Pembagian dividen interim SCPI kembali dilakukan untuk tahun buku 2022 berdasarkan rapat direksi perseroan tanggal 11 November 2022 lalu sebesar Rp162 miliar untuk 3,6 juta saham.
Sampai dengan semester I/2022, total penjualan bersih SCPI tercatat sebesar Rp1,07 triliun. Kinerja penjualan ini naik 23,94 persen dari Rp867,9 miliar secara tahunan.
Penjualan dilakukan SCPI ke pihak berelasi sebesar Rp591,6 miliar. Sementara itu, penjualan ke pihak ketiga dilakukan ke MSD Asia Pacific Services sebesar Rp275,5 miliar dan PT Merck Sharp & Dohme Indonesia senilai Rp113,2 miliar, dan penjualan ke lain-lain sebesar Rp104,2 miliar.
SCPI menjual sebagian besar produknya melalui PT Anugerah Pharmindo Lestari, PT Transfarma Medica Indah dan PT Merck Sharp & Dohme Indonesia yang merupakan pihak berelasi sampai 2 Juni 2021 untuk penjualan lokal.
Baca Juga
Kemudian, SCPI juga menjual produknya kepada Merck Sharp & Dohme Asia Pacific Services Pte. Ltd. yang merupakan pihak berelasi sampai dengan 2 Juni 2021 dan Organon Asia Pacific Services Pte Ltd, pihak berelasi, untuk penjualan ekspor.
SCPI mencatatkan peningkatan laba bersih menjadi 44,64 persen, menjadi Rp104,2 miliar, dari Rp72 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebagai informasi, baru kali ini SCPI membagikan dividen interim setelah absain sejak 2020.
RUPST pada 2020 lalu memutuskan bahwa tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku 2019.
Sebagai informasi, SCPI membukukan kinerja keuangan yang turun di tahun 2019. Penjualan bersihnya turun 16,5 persen secara tahunan menjadi Rp1,84 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,20 triliun. Alhasil laba tahun berjalan SCPI juga turun 11,8 persen menjadi Rp112,65 miliar.
Meski demikian, SCPI mampu membukukan laba tahun berjalan yang meningkat 94,64 persen yaitu sebesar Rp218,36 miliar secara tahunan pada 2020. Begitu pun dengan pendapatannya juga mengalami peningkatan 57,14 persen yaitu menjadi sebesar Rp2,893 triliun.
Lalu pada 2021, kinerja laba bersih SCPI menurun menjadi sebesar Rp118,7 miliar saja. Pendapatan perseroan juga turun dan tercatat sebesar Rp2,15 triliun. Para pemegang saham juga sepakat tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2021.
Namun, akhir tahun ini SCPI akan kembali membagikan dividen oada 9 Desember mendatang dengan nilai Rp45.000 per saham. Hanya saja investor publik yang belum menggenggam saham obat diabtes itu kemungkinan tidak bisa mencicipi dividen.
Pasalnya saham perseroan tengah disuspensi oleh BEI. Saat ini SCPI tengah dalam proses delisting.