Bisnis.com, JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) bakal memproduksi ammonia rendah emisi karbon.
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto menyatakan perseroan telah memiliki tim dekarbonisasi yang menyusun peta jalan dekarbonisasi.
Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia menaikkan target pengurangan emisi menjadi 31,89 persen di tahun 2030 secara swadaya dan 43,20 persen dengan dukungan internasional.
“Kami ingin menyampaikan bahwa Pupuk Indonesia sebagai salah satu BUMN mendukung target pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi yang tertuang dalam NDC dan net zero emission 2060,” kata Nugroho dalam keterangan resmi, Kamis (17/12/2022).
BUMN itu rencananya akan melakukan pengembangan blue ammonia dan green ammonia. Adapun kebutuhan blue dan green ammonia akan mulai berkembang di tahun 2030 dan terus meningkat hingga 2060.
Demand pada tahun 2060 akan mencapai 7 juta ton ekivalen hidrogen, yang mencakup 50 persen kebutuhan shipping fuel, 7 persen kebutuhan bahan bakar truk dan 4 persen sektor tenaga listrik.
Baca Juga
Menurutnya peluang blue ammonia terbilang cukup besar dengan adanya kebutuhan Pemerintah Jepang melakukan co-firing ammonia pada pembangkit listriknya. Diproyeksikan kebutuhan blue ammonia Pemerintah Jepang sebesar 3 juta ton pada 2030 dan meningkat menjadi 30 ton pada tahun 2050.
Sementara itu, pengembangan green ammonia sangat bergantung pada akses listrik murah tanpa karbon. Pemerintah sedang mempercepat pengembangan energi terbarukan dan pangsa energi terbarukan sebagai pasokan energi primer telah meningkat hingga 63 persen. Ini akan bermanfaat bagi industri dan tentunya untuk industri pupuk.
Menurutnya untuk mencapai pengurangan emisi industri yang signifikan, Pupuk Indonesia Group telah berkomitmen dan menjalankan berbagai inisiatif sejak dekade terakhir.
“Melalui revitalisasi industri pupuk, kami telah membangun pabrik Pupuk Kaltim-5 di Bontang, Pusri-IIB di Palembang, dan Amurea II di Gresik. Pabrik baru dengan teknologi terbaru ini mengelola efisiensi energi dan mengarahkan kami untuk memenuhi target NDC dibandingkan dengan bisnis seperti biasa”, pungkas Nugroho