Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilah Pilih Saham Bank BUMN kala The Fed Naikkan Suku Bunga, Mana yang Gurih?

Empat saham bank BUMN, yakni BBTN, BMRI, BBNI dan BBRI mendapatkan rekomendasi beli
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Empat saham bank BUMN, yakni BBTN, BMRI, BBNI dan BBRI mendapatkan rekomendasi beli oleh sejumlah analis. Meski demikian, saham mana yang berpotensi naik kencang kala suku bunga The Fed naik?

Berdasarkan konsensus analis Bloomberg, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) mendapatkan rekomendasi beli dari 17 analis dengan rata-rata target harga Rp2.113. Adapun pada perdagangan kemarin saham bank spesialis KPR itu ditutup pada level Rp1.535 per unit.

Dengan membandingkan harga terakhir dan rata rata target harga, potensi return saham BBTN bisa mencapai 36,8 persen. Beberapa sekuritas yang merekomendasikan beli adalah BRI Danareksa, BNI Sekuritas dan Aldiracita Sekuritas.

Head of Research Aldiracita Sekuritas Agus Pramono melihat adanya peningkatan rasio CASA BBTN sebagai akibat dari perpindahan produk dari high-produk tabungan suku bunga ke yang lebih rendah dan perluasan basis pelanggan ke korporasi seperti PLN dan perguruan tinggi negeri serta rumah sakit.

“BBTN juga memperluas jaringan dengan membuka gerai di pusat perbelanjaan dan kompleks perumahan untuk membangun depositnya waralaba dan kemampuan ritel. Kami melihat strategi ini dapat memperkuat positioning BBTN di masa depan,” katanya dalam riset dikutip Kamis (3/11/2022).

BBTN mencatatkan laba bersih Rp2,28 Triliun pada kuartal III 2022, naik 50,11 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penyaluran kredit sebesar  Rp 289,6 triliun, meningkat 7,18 persen yoy. Current account and saving account (CASA) BTN mencapai Rp 143,59 triliun, naik sebesar 18,7 persen yoy. Sementara non performing loan (NPL) net mencapai 1,23 persen, turun dari posisi 1,50 persen. Dari sisi earning per share (EPS) BBTN mencapai 215, melampaui estimasi konsensus di angka 192,68.

Lonjakan kinerja BBTN dipicu empat faktor. Yakni, pertumbuhan kredit yang berkualitas yang berdampak pada penurunan angka NPL, perbaikan struktur biaya dana (cost of fund) yang membuat net interest margin (NIM) meningkat, likuiditas yang kuat dan sehat sehingga rasio LDR berada di level aman dan inovasi manajemen dalam menyalurkan kredit bermargin tinggi.

Perbaikan fundamental ini membuat saham BBTN menjadi sangat menarik. Apalagi harga saham saat ini baru mencerminkan rasio PBV 0,76 kali dan perseroan akan melaksanakan rights issue atau penerbitan saham baru dengan target Rp4,13 triliun pada Desember mendatang.   

Di sisi lain, konsesus Bloomberg juga menargetkan beli bagi saham BMRI ke Rp11.069 per saham dengan potensial return 8,5 persen. Lalu , BBNI ke Rp10.566 dengan potensi kenaikan 14,2 persen dan terakhir BBRI Rp5.475 dengan potensi pertumbuhan 17,8 persen.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Angga Septianus menambahkan laba bersih sektor perbankan yang naik cukup masif menjadi penobang penguatan IHSG. 

"Rilis kinerja kuartal III/2022 dari emiten-emiten besar terutama bank yang yang ternyata mengalami lonjakan laba bersih yang cukup masif menjadi angin segar untuk market karena adanya kemungkinan pembagian dividen lebih besar dan tentu saja tren kenaikn kinerja yang kemungkinan masih berlanjut."

Dia pun merekomendasikan buy untuk trading dalam sepekan ini sampai 4 November 2022 mendatang pada saham-saham  BBRI  dengan support Rp4.490, sedangkan resistance Rp4.870, BBNI support Rp9000 dan resistance Rp9.900 serta BBTN support Rp1.500 dan resistance Rp1.620.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper