Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah, Dekati Rp15.600 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika ditutup melemah pada perdagangan awal pekan, Senin (31/10/2022).
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimajarn
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimajarn

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika ditutup melemah pada perdagangan awal pekan, Senin (31/10/2022). Rupiah melanjutkan pelemahan bersama mayoritas mata uang lain di kawasan Asia Pasifik.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan dengan pelemahan sebesar 0,28 persen atau 43,5 poin ke Rp15.597,5 per dolar AS. Sampai pukul 15.10 WIB, indeks dolar AS terpantau menguat 0,33 persen atau naik 0,364 poin ke 110,970.

Di tengah pelemahan rupiah, mayoritas mata uang lain di kawasan Asia terpantau ikut turun. Yuan China memimpin pelemahan sebesar 0,59 persen, kemudian disusul dolar Taiwan turun 0,39 persen, dan yen Jepang turun 0,33 persen.

Sementara itu, mata uang kawasan Asia yang menguat adalah rupee India sebesar 0,05 persen. Ringgit Malaysia terpantau melemah tipis 0,08 persen dan won Korea Selatan melemah 0,23 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya memperkirakan dolar AS akan melanjutkan penguatan pada beberapa haru mendatang di tengah antisipasi para trader terhadap kebijakan suku bunga The Fed pada pertumbuhan November. Bank Sentral AS diperkirakan kembali mengerek suku bunga sebesar 75 basis poin.

Namun pasar juga memperkirakan adanya potensi kebijakan yang tidak terlalu hawkish akibat berkurangnya tekanan inflasi. Dolar dan imbal hasil US Treasury tercatat telah turun dari posisi puncaknya pada Oktober akibat estimasi tersebut.

Dari dalam negeri, survei yang dilakukan Bank Indonesia menunjukkan bahwa inflasi pada Oktober diperkirakan di angka 5,8 persen secara tahunan. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan inflasi September 2022 yang mencapai 5,95 persen yoy.

Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah dibuka berfluktuatif. Namun berpotensi melemah di rentan Rp15.570—Rp15.650 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper